Malang (Antaranews Jatim) - Puluhan pelajar program Siswa Mengenal Nusantara (SMN) yang digagas Kementerian BUMN menggali informasi pendaftaran Seleksi Nasional Masuk perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk PTN, serta seleksi mandiri di kampus Universitas Brawijaya (UB) Malang, Kamis.

Kunjungan puluhan siswa tersebut didampingi oleh jajaran direksi PT Jasa Tirta 1, yakni Dirut Perum Jasa Tirta I Raymond Valiant Ruritan yang juga alumni Fakultas Teknik UB.

Rombongan disambut Kepala Biro Umum dan Kepegawaian, Syarif dan Kasubag Humas dan Kearsipan Universitas Brawijaya, Kotok Gurito.

Dalam sambutan singkatnya Kepala Biro Umum dan Kepegawaian UB Syarif mengatakan UB merupakan salah satu perguruan tinggi negeri yang ada di Kota Malang. Selain UB, ada Universitas Negeri Malang (UM), Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim, Politeknik Negeri Malang (Polinema) dan Politeknik Kesehatan (Poltekes).

"Sekarang ada kurang lebih mahasiswa UB yang tersebar di empat kampus, yakni di kampus pusat Jalan Veteran Kota malang, kampus Dieng, kampus Kediri dan kampus di Jakarta. Kampus yang di Jakarta khusus untuk program pascasarjana," ucapnya.

Sementara itu Kasubag Huams dan Kearsipan UB Kotok Gurito menerangkan di UB ada 169 program studi (prodi) dan tersebar di 15 fakultas. Mahasiswa baru di kampus itu rata-rata mencapai 10 ribu hingga 11 ribu per tahun.

Dalam proses seleksi, kata Kotok, ada tiga jalur, yakni jalur SNMPTN, SBMPTN dan mandiri. Peminat untuk jalur SNMPTN dan SBMPTN pada tahun ini mencapai 47.452 orang dan jalur mandiri lebih dari 15 ribu orang. Untuk jalur mandiri tidak menggunakan tes lagi, namun memakai nilai yang dihasilkan pada SBMPTN.

Menurut Kotok, untuk bisa menempuh pendidikan tinggi di kampus itu tidak harus orang mampu. Ada jalur prestasi yang bisa ditempuh untuk mendapatkan beasiswa, baik melalui bidik misi maupun beasiswa perusahaan, apalagi UB menetapkan kuota 20 persen bagi yang kurang mampu.

Setelah mendapatkan informasi dan penjelasan mengenai perguruan tinggi, khususnya di UB, pserta SMN BUMN menyatakan optimistisnya untuk melanjutkan kuliah di kampus itu, karena UB menjadi salah satu perguruan tinggi negeri favorit bagi pelajar di Sumsel.

Usai pemaparan, beberapa siswa mengajukan pertanyaan, di antaranya seberapa besar perhatian UB terhadap mahasiswa yang putus kuliah karena terhambat biaya.

Menjawab pertanyaan tesrebut, Kotok Gurito mengatakan lebih baik berkonsultasi terlebih dahulu dengan dosen pembimbing. "Mungkin ada jalan keluar, apakah melalui beasiswa atau program lainnya. Sayang kan u putus di tengah jalan," ujar Kotok.

Program SMNmerupakan salah satu program BUMN Hadir Untuk Negeri yang diselenggarakan rutin setiap tahun dan diprioritaskan untuk siswa SMA/SMK berprestasi di bidang akademik dan nonakademik.

Program SMN Sumsel yang berkunjung ke Jawa Timur tersebut berlangsung sejak 12 Agustus dan akan berakhir pada 19 Agustus mendatang.

Pada tahun ini, PIC SMN BUMN di wilayah Jawa Timur adalah PT PP (Persero) Tbk sementara co PIC adalah PT SIER, PT INKA (Persero), PT. Sarinah (Persero), Perum Jasa Tirta 1 dan Perum PERURI.(*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018