Madiun (Antaranews Jatim) - Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Kota Madiun, Jawa Timur, siap melaksanakan tugas pengibaran dan penurunan bendera dalam upacara HUT Ke-73 Kemerdekaan RI yang digelar pada Jumat, 17 Agustus 2018 setelah dikukuhkan wali kota setempat, Rabu (15/8).
"Saya harap mereka sukses melaksanakan tugasnya, baik saat pengibaran bendera maupun penurunannya," ujar Wali Kota Madiun Sugeng Rismiyanto kepada wartawan di Madiun, Kamis.
Menurut dia, menjadi anggota paskibra adalah suatu kebanggaan dan kehormatan. Paskibra merupakan orang-orang pilihan, yang sebelumnya telah melakukan serangkaian tahapan seleksi.
Ia menekankan, menjadi paskibra tidak mudah, karena mengemban tugas berat, yakni mengibarkan sang saka merah putih.
Karena itu, ia berpesan kepada seluruh anggota paskibra Kota Madiun tahun 2018 agar serius melaksanakan tugasnya, karena pengibaran bendera merupakan inti atau ujung tombak suksesnya upacara HUT ke-73 Kemerdekaan Republik Indonesia.
"Tentu, mereka ini adalah anak-anak SMA Kota Madiun yang terpilih. Harapannya, mereka dapat melaksanakan tugasnya dengan lancar. Mari kita dukung dengan harapan dan doa," kata Sugeng Rismiyanto.
Ia juga meminta anggota paskibra menjaga kesehatannya, dengan mengatur pola makan yang baik dan istirahat yang cukup. Sehingga mereka bisa bertugas dengan baik dan lancar.
Data Pemkot Madiun menyebutkan, jumlah anggota paskibra yang dikukuhkan pada tahun 2018 mencapai 76 orang. Para anggota paskibra tersebut berasal dari siswa dan siswi terbaik tingkat SMA sederajat di Kota Madiun.
Dari 76 anggota paskibra yang dikukuhkan tersebut, mereka tergabung dalam pasukan 17 yang bertugas sebagai pengawal depan, pasukan 8 sebagai pengibar bendera merah putih, dan pasukan 45 bertugas sebagai pengawal belakang. Hal itu sesuai kemerdekaan Bangsa Indonesia, tanggal 17, bulan delapan tahun 1945. Sementara enam orang lainnya bertindak sebagai cadangan.
Sementara, sesuai rencana, petugas pembawa baki untuk pengibaran bendera jatuh pada siswi SMA Negeri 2 Madiun atas nama Caroline Nugroho. Sedangkan petugas pengerek bendera adalah Panji Ariyadi dari SMA Negeri 6 Madiun, Shaddam Ardi dari SMA Negeri 1 Madiun sebagai pembentang bendera, dan Septian Rahmat dari SMK Negeri 2 Madiun sebagai pembawa bendera. Selain itu ada Emirtha Natasha dari SMA Negeri 2 Madiun sebagai pembawa baki cadangan.
Untuk pembawa baki saat upacara penurunan bendera, terpilih Nuri Farida dari SMA Negeri 1 Madiun dan Nida Amani dari SMA Negeri 2 Madiun sebagai cadangannya.
Sedangkan, petugas pengerek bendera ada Rizky Aditya dari MAN 1 Madiun, pembentang bendera Akbar Fatahillah dari SMA Negeri 4 Madiun, dan pembawa bendera ada Leroy Farel Budiarto dari SMA Negeri 3 Madiun. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Saya harap mereka sukses melaksanakan tugasnya, baik saat pengibaran bendera maupun penurunannya," ujar Wali Kota Madiun Sugeng Rismiyanto kepada wartawan di Madiun, Kamis.
Menurut dia, menjadi anggota paskibra adalah suatu kebanggaan dan kehormatan. Paskibra merupakan orang-orang pilihan, yang sebelumnya telah melakukan serangkaian tahapan seleksi.
Ia menekankan, menjadi paskibra tidak mudah, karena mengemban tugas berat, yakni mengibarkan sang saka merah putih.
Karena itu, ia berpesan kepada seluruh anggota paskibra Kota Madiun tahun 2018 agar serius melaksanakan tugasnya, karena pengibaran bendera merupakan inti atau ujung tombak suksesnya upacara HUT ke-73 Kemerdekaan Republik Indonesia.
"Tentu, mereka ini adalah anak-anak SMA Kota Madiun yang terpilih. Harapannya, mereka dapat melaksanakan tugasnya dengan lancar. Mari kita dukung dengan harapan dan doa," kata Sugeng Rismiyanto.
Ia juga meminta anggota paskibra menjaga kesehatannya, dengan mengatur pola makan yang baik dan istirahat yang cukup. Sehingga mereka bisa bertugas dengan baik dan lancar.
Data Pemkot Madiun menyebutkan, jumlah anggota paskibra yang dikukuhkan pada tahun 2018 mencapai 76 orang. Para anggota paskibra tersebut berasal dari siswa dan siswi terbaik tingkat SMA sederajat di Kota Madiun.
Dari 76 anggota paskibra yang dikukuhkan tersebut, mereka tergabung dalam pasukan 17 yang bertugas sebagai pengawal depan, pasukan 8 sebagai pengibar bendera merah putih, dan pasukan 45 bertugas sebagai pengawal belakang. Hal itu sesuai kemerdekaan Bangsa Indonesia, tanggal 17, bulan delapan tahun 1945. Sementara enam orang lainnya bertindak sebagai cadangan.
Sementara, sesuai rencana, petugas pembawa baki untuk pengibaran bendera jatuh pada siswi SMA Negeri 2 Madiun atas nama Caroline Nugroho. Sedangkan petugas pengerek bendera adalah Panji Ariyadi dari SMA Negeri 6 Madiun, Shaddam Ardi dari SMA Negeri 1 Madiun sebagai pembentang bendera, dan Septian Rahmat dari SMK Negeri 2 Madiun sebagai pembawa bendera. Selain itu ada Emirtha Natasha dari SMA Negeri 2 Madiun sebagai pembawa baki cadangan.
Untuk pembawa baki saat upacara penurunan bendera, terpilih Nuri Farida dari SMA Negeri 1 Madiun dan Nida Amani dari SMA Negeri 2 Madiun sebagai cadangannya.
Sedangkan, petugas pengerek bendera ada Rizky Aditya dari MAN 1 Madiun, pembentang bendera Akbar Fatahillah dari SMA Negeri 4 Madiun, dan pembawa bendera ada Leroy Farel Budiarto dari SMA Negeri 3 Madiun. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018