Jakarta (Antara) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi, bergerak melemah tipis sebesar tujuh poin menjadi Rp14.608 dibanding sebelumnya Rp14.601 per dolar AS.

Analis Senior CSA Research Institue Reza Priyambada di Jakarta, Rabu, mengatakan sentimen mengenai krisis keuangan Turki masih membayangi pasar negara berkembang sehingga laju rupiah cenderung tertahan terhadap dolar AS.

"Dampak dari krisis keuangan di Turki masih menjadi salah satu faktor yang menahan pergerakan rupiah ke area positif," katanya.

Kendati demikian, lanjut dia, depresiasi rupiah relatif terbatas. Pernyataan pemerintah mengenai tren penguatan pertumbuhan masih dapat terus berlanjut serta menargetkan defisit transaksi berjalan dapat diturunkan secara signifikan pada akhir 2018, dapat menjadi sentimen yang menopang pergerakan rupiah.

Sementara itu, Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan efek negatif mata uang lira rupiah cenderung sudah mereda, sejumlah mata uang di kawasan Asia menguat terhadap dolar AS sehingga bisa membantu sentimen penguatan rupiah.

"Pergerakan rupiah juga masih dalam penjagaan Bank Indonesia," katanya.

Di sisi lain, lanjut dia, sentimen dari dalam negeri relatif positif. Realisasi APBN 2018 tampaknya akan lebih baik. Semester kedua ini realisasi belanja Negara akan lebih agresif dengan potensi serapan bisa mencapai 96-98 persen dari pagu. 


IHSG

Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu, dibuka menguat sebesar 12,50 poin seiring akumulasi investor terhadap saham-saham yang telah mengalami tekanan.

IHSG dibuka menguat 12,50 poin atau 0,22 persen menjadi 5.782,38. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 3,10 poin atau 0,34 persen menjadi 906,18.

Analis Senior CSA Research Institue Reza Priyambada di Jakarta, Rabu, mengatakan bahwa investor saham di dalam negeri mulai melakukan aktivitas beli seiring harga saham yang telah mengalami tekanan dalam beberapa hari terakhir ini.

"Pelemahan dalam beberapa hari terakhir memberikan peluang yang cukup menarik untuk mengakumulasi saham," katanya.

Ia mengharapkan sentimen dari dalam negeri mengenai ekonomi nasional yang relatif kondusif diharapkan mampu menjaga kepercayaan investor terhadap pasar modal domestik.

Analis Henan Putihrai, Liza Camelia Suryanata mengatakan dampak negatif yang datang dari Turki relatif sementara, situasi di dalam negeri yang kondusif direspon investor dengan melakukan aksi beli.

"Data ekonomi kita masih lebih baik dari Turki, jadi sentimen negatif dari eksternal diharapkan hanya sementara," ucapnya.

Ia memproyeksikan, IHSG akan bergerak di kisaran 5.750-5.815 poin pada Rabu (15/8) besok dengan kecenderungan menguat terbatas.

Bursa regional, di antaranya indeks Nikkei turun 101,77 poin (0,46 persen) ke 22.254,30, indeks Hang Seng melemah 340,94 poin (1,23 persen) ke 27.411,98, dan indeks Strait Times melemah 22,98 poin (0,71 persen) ke posisi 3.219,89. (*)

Pewarta: Zubi Mahrofi

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018