Surabaya (Antaranews Jatim) - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menargetkan Indonesia bisa membuka pasar kerja sama baru untuk mengekspor produknya di beberapa negara lain guna menghadapi perang dagang antara negara Amerika Serikat dan Tiongkok.
"Ini yang saya harap bisa selesai adalah kerja sama dengan Australia, Tunisia, Mozambik serta Maroko dan secara substansial yang arsip itu kami harapkan bisa selesai," kata Enggartiasto usai memberikan kuliah umum di Universitas Airlangga Surabaya, Rabu.
Tak hanya itu, Enggar sapaan akrabnya mengatakan, Direktur Jenderal Kementerian Perdagangan kini sedang bertolak ke Jepang untuk melakukan "general review".
"Hari ini Dirjen saya sedang ke Jepang untuk melakukan `general review` atas Indonesia ke Jepang, kemudian kita proses diharapkan tahun depan itu dengan EU dan EFTA," ujarnya.
Ditanya apakah hal ini bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi, Enggar mengaku ada dua hal yang memengaruhi yakni investasi dan ekspor.
"Iya pertumbuhan ekonomi tergantung dari dua hal yaitu investasi dan ekspor. salah satu komponen yang kita gunakan adalah bagaimana ekspor kita tumbuh, demikian juga investasinya lebih meningkat dan kita memberikan beberapa atau cukup banyak insentif bagi investasi," katanya.
Pada kesempatan iu, Enggar optimis generalized system of preferences (GSP) terhadap 124 produk Indonesia yang diekspor ke Amerika Serikat tidak akan dicabut setelah dia bernegosiasi dengan Duta Besar United States Trade Representative (USTR) Robert E Lighthizer.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Ini yang saya harap bisa selesai adalah kerja sama dengan Australia, Tunisia, Mozambik serta Maroko dan secara substansial yang arsip itu kami harapkan bisa selesai," kata Enggartiasto usai memberikan kuliah umum di Universitas Airlangga Surabaya, Rabu.
Tak hanya itu, Enggar sapaan akrabnya mengatakan, Direktur Jenderal Kementerian Perdagangan kini sedang bertolak ke Jepang untuk melakukan "general review".
"Hari ini Dirjen saya sedang ke Jepang untuk melakukan `general review` atas Indonesia ke Jepang, kemudian kita proses diharapkan tahun depan itu dengan EU dan EFTA," ujarnya.
Ditanya apakah hal ini bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi, Enggar mengaku ada dua hal yang memengaruhi yakni investasi dan ekspor.
"Iya pertumbuhan ekonomi tergantung dari dua hal yaitu investasi dan ekspor. salah satu komponen yang kita gunakan adalah bagaimana ekspor kita tumbuh, demikian juga investasinya lebih meningkat dan kita memberikan beberapa atau cukup banyak insentif bagi investasi," katanya.
Pada kesempatan iu, Enggar optimis generalized system of preferences (GSP) terhadap 124 produk Indonesia yang diekspor ke Amerika Serikat tidak akan dicabut setelah dia bernegosiasi dengan Duta Besar United States Trade Representative (USTR) Robert E Lighthizer.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018