Banyuwangi (Antaranews Jatim) - Sebanyak 29 pejabat Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi melakukan kunjungan sekaligus pendidikan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Rombongan pejabat Eselon 3 itu dipimpin Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Aparatur Sipil Negara Kemendes PDTT Sumarlan, Rabu mulai melihat beragam inovasi pelayanan publik yang telah dijalankan oleh Pemkab Banyuwangi.

Rombongan yang merupakan peserta Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan (Diklatpim) Tingkat III di Kemendes PDTT, berada di Banyuwangi selama lima hari guna mengeksplorasi sejumlah lokasi layanan publik di Bumi Blambagan tersebut.

Sejumlah lokasi tujuan mulai dari Lounge Pelayanan Publik, Mal Pelayanan Publik, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP), Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), serta program "Smart Kampung" di Desa Kampung Anyar, Kecamatan Glagah.

"Banyuwangi kaya inovasi, kami harap para peserta diklatpim bisa belajar dan mengadopsi inovasi dari setiap lokus untuk kemudian diterapkan di tempatnya masing-masing. Sehingga rate kinerja di Kemendes PDTT bisa semakin meningkat," kata Sumarlan sebagaimana dikutip keterangan tertulis Humas Pemkab Banyuwangi.

Saat berkunjung di Lounge Pelayanan Publik, Sumarlan dan jajaran Kemendes PDTT mengakses berbagai program inovasi daerah di ujung timur Pulau Jawa itu, misalnya e-village budgetting yang meningkatkan tata kelola keuangan desa, dan e-monitoring system yang memantau perkembangan proyek fisik di desa.

"Kami tertarik dengan sistem pengelolaan keuangan tersebut yang telah mengintegrasikan mulai perencanaan, tata kelola, hingga evaluasi keuangan daerah dengan memanfaatkan teknologi informasi. Tidak hanya pada level kabupaten, tapi juga ke desa dengan e-village budgeting dan e-monitoring system," kata Sumarlan.

Pada kesempatan itu Sumarlan juga mengungkapkan alasan lain dari kunjungannya ke Banyuwangi. Dia mengaku ingin belajar strategi mengembangkan daerah dari Banyuwangi untuk ditularkan ke daerah asalnya di Pati, Jawa Tengah.

"Saya ini berasal dari kampung. Tentu tidak berlebihan kalau saya ingin kampung halaman saya bisa maju. Pengalaman ini akan saya ceritakan saat mudik nanti agar menjadi motivasi. Tentu tidak sama persis seperti Banyuwangi, karena potensi daerah kami lain," katanya.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas berterima kasih kepada Kemendes PDTT yang terus mendukung pembangunan di daerah yang dipimpinnya.

Kemendes PDTT, kata Anas, selama ini terus mendorong inovasi yang dilakukan oleh Pemkab Banyuwangi.

"Terima kasih untuk Kementerian Desa yang terus bekerja mendorong pengembangan Banyuwangi. Menteri Desa Pak Eko Sandjojo sangat visioner. Ini ditopang oleh Sekretaris Jenderal kementeriannya Pak Anwar Sanusi yang paham peta masalah. Jadi klop," ujarnya.

Anas mengatakan, dipilihnya Banyuwangi sebagai lokasi diklat kepemimpinan Kemendes PDTT adalah apresiasi yang akan memotivasi daerahnya untuk menjadi lebih baik lagi.

"Kita harus semakin aktif dan kreatif menciptakan karya-karya baru sehingga Banyuwangi menjadi tempat yang menarik untuk dikunjungi. Sehingga, orang ke Banyuwangi bukan hanya karena destinasinya, tapi juga karena prestasi dan karya yang mampu kami suguhkan," kata Anas.(*)

Pewarta: Masuki M Astro

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018