Tulungagung (Antaranews Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur mulai menyalurkan bantuan air bersih ke sejumlah desa di dua kecamatan setempat sebagai antisipasi memburuknya dampak kekeringan di daerah itu.

Pengiriman air bersih dilakukan menggunakan satu unit truk tangki berkapasitas 5.000 liter milik BPBD dan langsung dibagikan di satu titik kumpul seperti dilakukan di Dusun Darungan, Desa Kalibatur, Kecamatan Kalidawir, Jumat.

"Ini pengiriman kedua kami lakukan, setelah kemarin (Kamis, 2/8) suplai pertama kami lakukan di Desa Manding, Kecamatan Pucanglaban," kata Kasi Kedaruratan dan logistik BPBD Tulungagung Nursono.

Jumlah desa yang dijadwalkan mendapat bantuan air bersih dipastikan bertambah.

Sebab hingga saat ini, Nursono menyebut sudah ada enam desa yang tersebar di lima kecamatan Tulungagung yang mengajukan permohonan batuan air bersih ke BPBD.

Keenam desa itu masing-masing adalah Desa Kresikan Kecamatan Tanggunggunung, Desa Pakisrejo dan Tegalrejo Kecamatan Rejotangan, Desa Kalibatur Kecamatan Kalidawir, Desa Besuki Kecamatan Besuki serta Desa Mading Kecamatan Pucanglaban.

Desa-desa yang mengajukan permohonan bantuan air bersih saat ini sedang dilakukan pemetaan, sebagian lagi sudah disuplai air bersih.

Selesai pemetaan dan bila dinyatakan memenuhi syarat, BPBD segera menindaklanjutinya dengan menyalurkan bantuan air bersih.

"Kami juga akan gandeng pihak swasta guna membantu pemenuhan kebutuhan air bersih jika daerah yang krisis air terus bertambah,` katanya.

Pengiriman bantuan air bersih itu sendiri mendapat sambutan antusias warga.

Sebagaimana terlihat di Dusun Darungan, dimana belasan warga segera datang dengan membawa tong atau tangki air berkapasitas 100 liter guna menampung air bersih bantuan BPBD.

Di lingkungan Dusun Darungan ini, tercatat ada 30-an KK yang mengalami krisis air akibat sumur-sumur yang mengering, sumber air jauh, sehingga kebutuhan air harus membeli dengan harga Rp10 ribu per-100 liter air yang dijual secara pemesanan oleh pengusaha lokal yang memanfaatkan kondisi krisis tersebut. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018