Surabaya (Antaranews Jatim) - Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya mengantisipasi kerusuhan antarsuporter pada laga lanjutan Liga 1 antara tim sepak bola Persebaya Surabaya melawan Persela Lamongan.
Kedua tim sepak bola asal Jawa Timur yang sama-sama miliki suporter fanatik itu dijadwalkan berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya pada 5 Agustus mendatang.
"Kami tetap izinkan pertandingan ini berlangsung di Surabaya," ujar Kepala Polrestabes Surabaya Komisaris Besar Polisi Rudi Setiawan saat dikonfirmasi di Surabaya, Rabu.
Dia menyatakan optimistis pertandingan antara Persebaya melawan Persela nanti akan berlangsung aman, dengan menyiapkan sejumlah langkah antisipasi, di antaranya meningkatkan pola pengamanan di beberapa titik yang dianggap berpotensi muncul gesekan antarsuporter.
Terakhir keributan terjadi di luar Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya saat Persebaya menjamu Persib Bandung, pada 26 Juli.
Rudi menyebut keributan itu merupakan ulah para suporter yang tidak memiliki tiket yang berupaya memasuki stadion dengan gratis.
Menurut dia, meskipun suporter yang tidak bertiket ini mengenakan atribut "Bonek", julukan suporter Persebaya, namun mereka bukanlah Bonek yang sesungguhnya.
"Saya selalu mengikuti setiap pertandingan Persebaya di Stadion Gelora Bung Tomo. Bonek sejati adalah puluhan ribu bonek yang berada di dalam stadion. Mereka tertib dan tidak pernah membuat onar. Jadi harus dibedakan, yang onar di luar stadion adalah suporter tak bertiket. Mereka bukan bonek sejati," ucapnya.
Mantan Direktur Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Sumatera Selatan ini meyakinkan keributan semacam itu tidak akan kembali terulang.
Dia telah menginstruksikan kepada seluruh personelnya untuk mengambil tindakan tegas jika masih ada suporter tidak bertiket yang memaksa masuk ke dalam stadion.
"Kami tidak akan menolelir suporter tidak bertiket yang bikin onar. Kasihan teman-teman Bonek yang sejati. Mereka sudah berubah jauh lebih baik. Untuk mengantisipasinya, jami juga akan tingkatkan koordinasi dengan panitia pelaksana pertandingan dan teman-teman Bonek," katanya. **2***
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Kedua tim sepak bola asal Jawa Timur yang sama-sama miliki suporter fanatik itu dijadwalkan berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya pada 5 Agustus mendatang.
"Kami tetap izinkan pertandingan ini berlangsung di Surabaya," ujar Kepala Polrestabes Surabaya Komisaris Besar Polisi Rudi Setiawan saat dikonfirmasi di Surabaya, Rabu.
Dia menyatakan optimistis pertandingan antara Persebaya melawan Persela nanti akan berlangsung aman, dengan menyiapkan sejumlah langkah antisipasi, di antaranya meningkatkan pola pengamanan di beberapa titik yang dianggap berpotensi muncul gesekan antarsuporter.
Terakhir keributan terjadi di luar Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya saat Persebaya menjamu Persib Bandung, pada 26 Juli.
Rudi menyebut keributan itu merupakan ulah para suporter yang tidak memiliki tiket yang berupaya memasuki stadion dengan gratis.
Menurut dia, meskipun suporter yang tidak bertiket ini mengenakan atribut "Bonek", julukan suporter Persebaya, namun mereka bukanlah Bonek yang sesungguhnya.
"Saya selalu mengikuti setiap pertandingan Persebaya di Stadion Gelora Bung Tomo. Bonek sejati adalah puluhan ribu bonek yang berada di dalam stadion. Mereka tertib dan tidak pernah membuat onar. Jadi harus dibedakan, yang onar di luar stadion adalah suporter tak bertiket. Mereka bukan bonek sejati," ucapnya.
Mantan Direktur Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Sumatera Selatan ini meyakinkan keributan semacam itu tidak akan kembali terulang.
Dia telah menginstruksikan kepada seluruh personelnya untuk mengambil tindakan tegas jika masih ada suporter tidak bertiket yang memaksa masuk ke dalam stadion.
"Kami tidak akan menolelir suporter tidak bertiket yang bikin onar. Kasihan teman-teman Bonek yang sejati. Mereka sudah berubah jauh lebih baik. Untuk mengantisipasinya, jami juga akan tingkatkan koordinasi dengan panitia pelaksana pertandingan dan teman-teman Bonek," katanya. **2***
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018