Sidoarjo, (Antaranews Jatim) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidoarjo, Jawa Timur menjamin akan tetap mengutamakan layanan kepada pasien meskipun muncul surat edaran dari BPJS Kesehatan terkait dengan pembatasan layanan kepada pasien.

Direktur RSUD Sidoarjo, Atok Irawan, Rabu mengatakan, pihaknya mengaku akan tetap melaksanakan pelayanan kepada pasien di Rumah Sakit berjalan normal seperti biasa.

"Kami akan tetap patuh kepada undang-undang rumah sakit untuk tetap memberikan pelayanan kepada pasien yang menggunakan BPJS Kesehatan, karena pelayanan kepada pasien itu harus diutamakan," katanya di Sidoarjo.

Ia mengemukakan, pihaknya tidak bisa serta merta menghentikan layanan kepada pasien terkait dengan surat edaran BPJS Kesehatan yang menyatakan ada pembatasan layanan yakni fisioterapi, bayi lahir sehat, dan juga katarak.

"Dalam surat tersebut dikatakan kalau pelayanan operasi katarak dilakukan maksimal 200 pasien setiap bulan untuk setiap kabupaten. Nah ini kan tidak mungkin, untuk rumah sakit kecil saja bisa melayani lebih dari itu, apalagi dengan rumah sakit umum daerah ini," katanya.

Selain itu, untuk penanganan fisioterapi misalnya, untuk penyakit sinusitis diperlukan penanganan sepuluh kali. Namun, dalam edaran itu, dibatasi hanya dua kali saja.

"Kami akan tetap memberikan pelayanan maksimal kepada pasien sambil menunggu keputusan dari menteri kesehatan terkait dengan hal ini, supaya fasilitas BPJS Kesehatan yang sudah dinikmati selama ini terus berlangsung," katanya.

Menurutnya, sejak RSUD Sidoarjo statusnya menjadi badan layanan umum daerah (BLUD) maka pihaknya sudah memiliki dana cadangan jika memang pembayaran dari BPJS terlambat.

"Namun selama ini, pembayaran sudah tepat waktu. Pernah beberapa waktu lalu terlambat selama satu bukan, tetapi kami masih tetap bisa beroperasi," katanya.

Ia menambahkan, saat ini jumlah pasien yang menggunakan layanan BPJS Kesehatan sekitar 85 persen dari jumlah pasien yang ada di rumah sakit setempat.
 
"Diperkirakan jumlah tersebut akan terus bertambah sampai dengan 95 persen," ujarnya.(*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018