Situbondo (Antaranews Jatim) - Puluhan pedagang di objek Wisata Bahari Pasir Putih Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Selasa mendatangi kantor DPRD setempat dan menyampaikan aspirasinya menolak untuk direlokasi demi kepentingan pembangunan hotel berbintang.

"Ada sekitar 250 pedagang yang selama 38 tahun yang menggantungkan hidupnya (berjualan) di wisata pantai Desa Pasir Putih, dan semua pedagang menolak pindah tempat," ujar Suriya, Koordinator Pedagang di objek Wisata Bahari Pasir Putih Kabupaten Situbondo kepada wartawan saat mendatangi dan bertemu Komisi II DPRD Situbondo, Selasa.

Ia menjelaskan, ratusan pedagang menolak direlokasi atau dipindah lapaknya karena sejauh ini pengelola Wisata Bahari Pasir Putih belum menentukan tempat baru yang ada di sekitar lokasi objek wisata pantai itu.

Selain itu, katanya, penolakan pemindahan tempat bagi pedagang juga karena pengelola wisata akan merelokasi pedagang menjadi satu tempat.


"Kalau ratusan pedagang dijadikan satu bagaimana bisa kami menjual dagangan kami, sekarang aja tempat yang direncanakan pemindahan pedagang belum ditentukan dimana. Kalau kami mendukung demi kemajuan pariwisata, tetapi jangan seenaknya `mengusir` pedagang," ucapnya.

Sementara Kepala Desa Pasir Putih, Kecamatan Bungatan, Syaenal Arifin mengatakan bahwa Direktur Perusahaan Daerah Wisata Bahari Pasir Putih Kabupaten Situbondo tidak ada koordinasi dan komunikasi kepada pedagang.

"Jangankan koordinasi dengan pedagang dan masyarakat, koordinasi dengan saya selaku kepala desa saja tidak ada. Pedagang datang ke DPRD tujuannya meminta perlindungan dan pendampingan," katanya.

Sementara Direktur Perusahaan Daerah Wisata Bahari Pasir Putih Kabupaten Situbondo, Danial Maulana belum bisa dikonfirmasi terkait penolakan relokasi pedagang.

Dalam pantauan, puluhan perwakilan pedagang di Wisata Bahari Pasir Putih ini mendatangi kantor DPRD dan ditemui beberapa anggota Komisi II DPRD Situbondo dan hingga saat ini "hearing" atau dengar pendapat masih berlangsung. (*)
Video Oleh Novi Husdinariyanto

Pewarta: Novi

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018