Surabaya (Antaranews Jatim) - Legislator menyoroti proyek "box culvert" atau gorong-gorong di kawasan Benowo, Kota Surabaya, Jatim yang dinilai kurang layak karena kondisi bahan materialnya sudah banyak yang retak.
Anggota Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Surabaya Vinsensius Awey, di Surabaya, Selasa, mengatakan pihaknya menilai hal ini kelalaian dari Dinas Cipta Karya Pemkot Surabaya yang terkesan lepas kontrol dalam pengerjaan proyek di kawasan pemukiman.
"Ini termasuk lalai belum melakukan pengecekan bahan material 'box culvert'," kata Caleg DPR RI dari Partai Nasdem ini.
Menurut dia, dinas terkait tidak kunjung mengganti "box culvert" yang selama ini dipersoalakan warga Benowo karena sudah banyak yang retak tersebut.
"Kami akan memanggil dinas terkait untuk tindak lanjutnya. Kami berharap pihak pemkot merespons hal ini," katanya.
Ketua RT 1 RW 8 Perumahan Benowo Indah Nanang Suharyono sebelumnya mengatakan warga terpaksa menolak pemasangan "box culvert" karena kualitas material yang dipakai tidak layak.
"Kami menyayangkan kondisi puluhan 'box culver' yang direncanankan akan dipasang di depan 50 rumah warga ini ternyata kondisinya kurang layak," ujarnya.
Menurut dia, warga Benowo yang sempat memboikot pengerjaan proyek gorong-gorong ini dengan meminta Pemkot Surabaya mengganti "box culvert" yang baru.
Hal ini dikarenakan warga mengkhawatirkan jika puluhan boxculvert yang retak ini tetap dipasang tidak akan berusia lama. "Kami berharap pihak terkait memperhatikan persoalan ini," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Anggota Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Surabaya Vinsensius Awey, di Surabaya, Selasa, mengatakan pihaknya menilai hal ini kelalaian dari Dinas Cipta Karya Pemkot Surabaya yang terkesan lepas kontrol dalam pengerjaan proyek di kawasan pemukiman.
"Ini termasuk lalai belum melakukan pengecekan bahan material 'box culvert'," kata Caleg DPR RI dari Partai Nasdem ini.
Menurut dia, dinas terkait tidak kunjung mengganti "box culvert" yang selama ini dipersoalakan warga Benowo karena sudah banyak yang retak tersebut.
"Kami akan memanggil dinas terkait untuk tindak lanjutnya. Kami berharap pihak pemkot merespons hal ini," katanya.
Ketua RT 1 RW 8 Perumahan Benowo Indah Nanang Suharyono sebelumnya mengatakan warga terpaksa menolak pemasangan "box culvert" karena kualitas material yang dipakai tidak layak.
"Kami menyayangkan kondisi puluhan 'box culver' yang direncanankan akan dipasang di depan 50 rumah warga ini ternyata kondisinya kurang layak," ujarnya.
Menurut dia, warga Benowo yang sempat memboikot pengerjaan proyek gorong-gorong ini dengan meminta Pemkot Surabaya mengganti "box culvert" yang baru.
Hal ini dikarenakan warga mengkhawatirkan jika puluhan boxculvert yang retak ini tetap dipasang tidak akan berusia lama. "Kami berharap pihak terkait memperhatikan persoalan ini," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018