Madiun (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun menggelar pemberian vaksin atau imunisasi difteri secara serentak melalui gerakan 'Outbreak Respons Immunization' (ORI) untuk putaran kedua pada bulan Juli dan Agustus 2018.

"ORI itu dilakukan tiga kali. Putaran pertama sudah pada bulan Februari-Maret. Saat ini putaran kedua yang berlangsung Juli-Agustus, dan putaran ketiga pada November-Desember mendatang," ujar Kasi Survelen dan Imunisasi, Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes dan KB Kota Madiun Retno Enuryanti, Senin.

Menurut dia, sasaran kegiatan ORI putaran kedua kali ini mencapai 62.357 anak lebih, dengan rentang usia 1 hingga 19 tahun. Jumlah tersebut masih bisa bertambah karena acuan peserta masih menggunakan data pada putaran pertama.

Pihaknya merinci, dari data sebanyak 62.357 anak tersebut, sebanyak 9.006 anak di antaranya berusia satu hingga lima tahun, 7.351 anak berusia lima hingga tujuh tahun, dan 46.000 anak berusia tujuh hingga 19 tahun.

Mereka masuk dalam rentang umur yang diimunisasi karena dinilai kekebalan tubuhnya masih lemah terhadap toksin difteri yang dibawa oleh bakteri difteri.

Ia menjelaskan, sama seperti saat putaran pertama, imunisasi ini juga diberikan di puskesmas-puskesmas, posyandu, klinik kesehatan atau pusat pelayanan kesehatan yang lain, serta sekolah.

"Tujuannya sama seperti putaran pertama, agar anak memiliki kekebalan tubuh terhadap penyakit yang dapat menyebabkan kematian ini," kata dia.

Ia menambahkan, penyakit difteri sangat mudah menular. Ada dua cara penularan penyakit ini, yakni melalui percikan ludah dan sentuhan.

Karena itu, masyarakat harus menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Di antaranya tidak meludah sembarangan, rajin cuci tangan, makan makanan bergizi, dan hidup sehat lainnya.

Pihaknya menargetkan pemberian vaksin difteri putaran kedua kali ini dapat lebih tinggi dari putaran pertama. Dimana pada putaran pertama, Dinkes Kota Madiun mampu mencapai 98 persen dari sasaran yang ada yakni 45.000 lebih. (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018