Surabaya (Antaranews Jatim) - Dinas Perhubungan Kota Surabaya melakukan uji coba rute bus tingkat atau "double deck" yang merupakan bantuan dari Bank Mayapada mulai dari kampus Universitas Surabaya (Unesa) ke Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
     
"Minggu (29/7) malam, kami telah melakukan uji coba dari Unesa ke ITS dengan jarak tempuh kurang lebih 40 kilometer," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya Irvan Wahyudrajad di Surabaya, Senin.
     
Menurut dia, uji coba bus tingkat warna kuning itu memakan waktu sampai 3 jam. "Karena terlalu jauh dan agak lama, maka kami masih akan evaluasi sesuai dengan kebutuhan," ujarnya.
     
Bus tingkat ini, lanjut dia, akan beroperasi secara umum. Namun, rute bus dan sasaran penumpangnya akan lebih dikhusukan bagi mahasiswa yang berada di wilayah timur dan barat yakni Kampus C Unair, ITS dan Unesa di Lidah Kulon.
     
"Makanya, saat ini jalurnya terus dikaji dan dikoneksikan ke tiga kampus itu," katanya.
     
Irvan juga menjelaskan bahwa selama uji coba itu ditemukan beberapa kendala, di antaranya masih banyak ranting-ranting pohon rendah dan ada pula kabel yang juga menghambat bus tingkat itu. 
     
"Selain itu, ada pula sejumlah halte yang masih jadi lokasi parkir liar. Jadi, semua permasalahan ini harus segera diatasi dulu sebelum akhirnya dioperasikan secara resmi," katanya.
     
Oleh karena itu, lanjut dia, Dishub Surabaya langsung berkoordinasi dengan Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya untuk mengatasi masalah ranting-ranting pohon dan kabel yang masih menghambat rute bus tingkat.
     
"Saya langsung minta bantuan DKRTH untuk mengatasi masalah ranting dan kabel itu," ujarnya.
     
Sedangkan untuk persoalan halte yang masih menjadi langganan parkir liar, Dishub akan melakukan tindakan dan penindakan langsung di sejumlah halte. Bahkan, Dishub Surabaya juga berencana untuk memasang rambu larangan berhenti di setiap halte bus di Surabaya.    
     
Sebab, lanjut dia, apabila halte bus itu dijadikan tempat parkir liar, maka akan menimbulkan kemacetan. "Jadi, nanti kalau sudah ada rambu larangan berhenti tapi tetap saja berhenti bahkan parkir, maka kami tidak segan-segan untuk melakukan penindakan," katanya.
     
Irvan menambahkan bus tingkat itu direncanakan bisa beroperasi secara resmi pada Agustus mendatang. Sehingga, rute detailnya hingga saat ini terus dimatangkan sebelum akhirnya dioperasikan.
     
Untuk menaiki bus ini, kata dia, maka setiap penumpang tidak akan dikenakan biaya karena bus tingkat ini masih berplat merah. Sebagai kontribusinya, maka para penumpang cukup membayar dengan sampah plastik sebagai bentuk edukasi bagi masyarakat dalam mengurangi bahaya polusi sampah plastik di Surabaya.
     
"Sistemnya tidak jauh berbeda dengan Bus Suroboyo," kata Irvan. (*)

 

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018