Banyuwangi (Antaranews Jatim) - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan meninjau kesiapan Banyuwangi, terutama mengenai perkembangan pembangunan infrastruktur ke kawasan Taman Nasional Alas Purwo yang dipersiapkan untuk menyambut tamu yang akan menghadiri pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia 2018.

Setelah pesawat yang ditumpangi mendarat di Bandara Banyuwangi, Luhut didampingi Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas langsung menuju ke Taman Nasional Alas Purwo. Di kawasan yang telah ditetapkan sebagai cagar biosfer dunia oleh UNESCO tersebut terdapat objek wisata berupa padang rumput atau Savana Sadengan yang menyajikan pemandangan mirip dengan Afrika dengan populasi rusa dan banteng yang cukup banyak.

Selain itu, dalam keterangan tertulis Pemkab Banyuwangi disebutkan bahwa di lokasi tersebut ada Pantai Plengkung yang memiliki ombak terbaik untuk selancar.

"Saya ingin melihat langsung progress dari pembangunan infrastruktur di Alas Purwo. Pantai Plengkung salah satu destinasi wisata yang akan ditawarkan pada delegasi Annual Meeting International Monetary Fund (IMF)-World Bank Group (WBG) 2018, di Bali, Oktober mendatang," kata Luhut.

Usai melihat Pantai Plengkung, Luhut melanjutkan perjalanan ke Savana Sadengan yang merupakan habitat banteng. Di lokasi itu, Luhut melihat beragam satwa yang dilindungi, seperti banteng, merak, dan lainnya.

Luhut mengatakan, Alas Purwo sangat potensial untuk dikembangkan. Bahkan Luhut menyampaikan akan menambah anggaran pembangunan infrastruktur di objek wisata yang digemari oleh wisatawan mancanegara itu.

"Jangka pendek pembangunan infrastruktur ini diperuntukkan IMF-WBG. Jangka panjangnya untuk menambah tingkat kunjungan wisatawan asing di Banyuwangi. Alas Purwo ini bisa dikembangkan menjadi destinasi kelas dunia. Luar biasa di sana," kata Luhut yang juga Ketua Panitia Nasional Annual Meeting IMF-World Bank.

Untuk pembangunan infrastruktur di TN Alas Purwo, pemerintah pusat mengucurkan dana Rp20 miliar. Namun, menurut Luhut, anggaran itu masih kurang. Luhut berencana akan menambah anggaran tersebut. 

"Akan kita tambah untuk pembangunan dan pembenahan infrastruktur utama dan penunjang, seperti pembagunan jalan. Fasilitas-fasilitas di destinasi juga ditambah, toilet, BTS, aliran listrik, dan lainnya," kata Luhut. 

Selain Alas Purwo, objek lainnya yang akan ditawarkan pada delegasi IMF-WBG, adalah Kawah Ijen. Pemerintah juga menganggarkan Rp20 miliar untuk pengembangan infrastruktur di Kawah Ijen yang memiliki fenomena alam api biru.

Bupati Azwar Anas mengatakan, pertemuan IMF-Bank Dunia merupakan momen untuk mempercepat perkembangan pariwisata Banyuwangi.  

"Kami sudah lama mengajukan untuk pembenahan infrastruktur di dua tempat ini, tapi tak kunjung bisa terealisasi. Dengan adanya pertemuan IMF-World Bank ini begitu cepat, berkat campur tangan pemerintah pusat. Kami sangat berterima kasih pada pemerintah pusat," kata Anas.

Anas mengatakan, selain jangka pendek ajang itu juga memberikan dampak jangka panjang bagi Banyuwangi.

"Pariwisata Banyuwangi akan kian berkembang dengan adanya pertemuan ini, karena branding Banyuwangi sampai ke 17.000 delegasi sedunia. Belum lagi media value-nya karena bakal diliput media luar negeri," kata Anas.(*)

Pewarta: Masuki M. Astro

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018