Surabaya (Antaranews Jatim) - Puluhan warga Dusun Sepat, Lidah Kulon, Surabaya demontrasi di depan Mapolda Jawa Timur, Jumat, untuk memperjuangkan Waduk Sepat dan memberikan dukungan kepada salah satu warga yang sedang menjalani pemeriksaan oleh polisi.

"Tuntutan kami yakni meminta kepada Polda Jatim untuk menghentikan laporan SP3 laporan dan hentikan semua bentuk intimidasi dan kriminalisasi kepada pejuang Waduk Sepat," kata Koordinator Aksi yang juga Warga Waduk Sepat, Dian Purnomo saat aksi di depan Mapolda Jatim di Surabaya.

Sebelumnya, PT. Ciputra akan membangun perumahan di lahan Waduk Sepat. Namun, warga menolaknya karena hal tersebut dinilai justru akan merusak lingkungan.

"Aksi ini sekaligus memberikan dukungan moral kepada warga yang sedang diperiksa (di Polda) atas laporan dari PT Ciputra," kata Dian.

Dian menjelaskan, ada empat warga Dusun Sepat yang dilaporkan yakni Dian Purnomo atau dirinya sendiri, Darno, Suherna dan Rokim. Keempatnya dilaporkan atas tuduhan pengerusakan lahan.

"Karena warga tidak pernah melakukan pengerusakan, justru warga Sepat itu melakukan penyelamatan lingkungan Waduk Sepat. Kalau warga tidak melakukan penyelamatan itu pasti Waduk Sepat sudah kering," ujarnya.

Aksi ini memang sudah dilakukan sejak lama yakni sejak tahun 2008. Namun dari 10 tahun aksi mereka belum pernah mendapat respon dari Pemerintah Kota Surabaya.

Dian juga menyayangkan saat menggelar puluhan aksi, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tidak pernah menemui dan mencari jalan bersama-sama warga.

Dia mengemukakan, dari beberapa hal yang dilakukan PT. Ciputra ada beberapa kejanggalan. Misalnya saja warga melihat berbagai upaya yang dilakukan PT. Ciputra untuk merusak waduk.

Pernah saat warga sedang shalat tarawih mendengar ada suara air deras yang menyerupai banjir meskipun diketahui tidak sedang hujan. Selain itu, debit air yang mengalir di selokan yang terhubung dengan waduk terlihat sangat deras.

Warga curiga oknum tersebut melakukan upaya pengeringan waduk. Akhirnya warga berupaya agar waduk tetap utuh dan tidak kering.

"Waktu itu tidak ada hujan dan tidak ada apa-apa, air yang keluar dari waduk itu sudah sangat deras. Nah kalau itu dibiarkan semalam saja pasti sudah kering waduk itu. Karena apa air yang keluar dari Waduk itu sangat deras sekali semalam saja pasti sudah kering waduk itu," ucapnya.(*)

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018