Jakarta (Antaranews Jatim) - Konsorsium properti yang melibatkan Daiwa House pengembang properti terbesar di Jepang berinvestasi di Jakarta Timur melalui pembangunan hunian superblok yang menyasar segmen eksekutif muda ibukota.
Presiden Direktur PT. Sayana Integra Properti) Nobuya Ichiki di Jakarta, Sabtu, mengatakan pihaknya berkomitmen untuk merealisasikan kolaborasi antara Daiwa House (pengembang terbesar di Jepang), JOIN (Pemerintah Jepang) dan Trivo Group (pengembang Indonesia) dalam bentuk proyek hunian vertikal berkualitas di ibukota.
“Kami berkomitmen untuk membangun rumah dengan konstruksi berkualitas baik. Tower Cattleya adalah pembangunan tower pertama di Sakura Garden City. Ini dirancang untuk menjadi rumah ideal bagi wirausahawan muda, profesional dan keluarga yang mencari kehidupan berkualitas dengan berbagai fasilitas," katanya.
Perusahaan itu menggarap proyek berskala besar dari 12 bangunan kondominium bertingkat tinggi dengan total sekitar 5.000 tempat tinggal yang mengusung konsep A City within A City, Enviromentally and Pedestrian Friendly, Easy Commuting dan Sustainable Asset.
Pembangunan Sakura Garden City menggunakan metodologi Jepang yang langsung disupervisi oleh team dari Daiwa House yang telah berpengalaman selama 63 tahun dalam dunia real estate.
Pihaknya pada Sabtu, 21 Juli 2018 mengadakan upacara peletakkan batu pertama (Ground Breaking) yang menandakan dimulainya pembangunan Sakura Garden City.
Kawasan itu merupakan hunian superblok yang berada di atas lahan seluas 10 hektar di Jakarta Timur yang nantinya akan terdiri dari 12 tower kondominium, lifestyle mall, ruko, premier hotel, office tower, dan pusat kuliner di dalam satu kawasan.
Sakura Garden City berada di lokasi yang strategis yaitu berada diantara distrik bisnis TB Simatupang, Kawasan Industri Bekasi, Bandara Halim Perdanakusuma, dan Bandara Internasional Soekarno-Hatta melalui jalan tol JORR dan tol Jagorawi.
Rencana proyek terdiri dari Tahap 1 sampai 4 di dalam lokasisekitar 10 hektar, di mana 12 bangunan kondominium bertingkattinggi serta fasilitas lainnya akan dikembangkan.
Pembangunan Tower Cattleya ditargetkan selesai pada 2020 dan penyelesaian tahap 4 dijadwalkan pada 2024.
Pengembangan empat bangunan apartemen dengan total 2.200 unit dan 80 unit ruko direncanakan untuk Tahap 1 dengan penjualan untuk proyek ini sudah dimulai sejak April 2018.
Sedangkan untuk kebutuhan berbagai klien, tersedia desain unit tempat tinggal dari tipe studio hingga apartemen dengan tiga kamar tidur dan juga tipe loft mulai dari 29,9 m2 sampai 176 m2.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Presiden Direktur PT. Sayana Integra Properti) Nobuya Ichiki di Jakarta, Sabtu, mengatakan pihaknya berkomitmen untuk merealisasikan kolaborasi antara Daiwa House (pengembang terbesar di Jepang), JOIN (Pemerintah Jepang) dan Trivo Group (pengembang Indonesia) dalam bentuk proyek hunian vertikal berkualitas di ibukota.
“Kami berkomitmen untuk membangun rumah dengan konstruksi berkualitas baik. Tower Cattleya adalah pembangunan tower pertama di Sakura Garden City. Ini dirancang untuk menjadi rumah ideal bagi wirausahawan muda, profesional dan keluarga yang mencari kehidupan berkualitas dengan berbagai fasilitas," katanya.
Perusahaan itu menggarap proyek berskala besar dari 12 bangunan kondominium bertingkat tinggi dengan total sekitar 5.000 tempat tinggal yang mengusung konsep A City within A City, Enviromentally and Pedestrian Friendly, Easy Commuting dan Sustainable Asset.
Pembangunan Sakura Garden City menggunakan metodologi Jepang yang langsung disupervisi oleh team dari Daiwa House yang telah berpengalaman selama 63 tahun dalam dunia real estate.
Pihaknya pada Sabtu, 21 Juli 2018 mengadakan upacara peletakkan batu pertama (Ground Breaking) yang menandakan dimulainya pembangunan Sakura Garden City.
Kawasan itu merupakan hunian superblok yang berada di atas lahan seluas 10 hektar di Jakarta Timur yang nantinya akan terdiri dari 12 tower kondominium, lifestyle mall, ruko, premier hotel, office tower, dan pusat kuliner di dalam satu kawasan.
Sakura Garden City berada di lokasi yang strategis yaitu berada diantara distrik bisnis TB Simatupang, Kawasan Industri Bekasi, Bandara Halim Perdanakusuma, dan Bandara Internasional Soekarno-Hatta melalui jalan tol JORR dan tol Jagorawi.
Rencana proyek terdiri dari Tahap 1 sampai 4 di dalam lokasisekitar 10 hektar, di mana 12 bangunan kondominium bertingkattinggi serta fasilitas lainnya akan dikembangkan.
Pembangunan Tower Cattleya ditargetkan selesai pada 2020 dan penyelesaian tahap 4 dijadwalkan pada 2024.
Pengembangan empat bangunan apartemen dengan total 2.200 unit dan 80 unit ruko direncanakan untuk Tahap 1 dengan penjualan untuk proyek ini sudah dimulai sejak April 2018.
Sedangkan untuk kebutuhan berbagai klien, tersedia desain unit tempat tinggal dari tipe studio hingga apartemen dengan tiga kamar tidur dan juga tipe loft mulai dari 29,9 m2 sampai 176 m2.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018