Surabaya (Antaranews Jatim) - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya menyita lima karung rokok dari jamaah calon haji asal Kabupaten Pamekasan, Pulau Madura, Jawa Timur, yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 13.

Kepala Seksi Informasi Haji PPIH Embarkasi Surabaya Sutarno kepada wartawan di Surabaya, Jumat, menyebut barang sitaan rokok dari Kloter 13, terhitung hingga hari ini sejak awal pemberangkatan jamaah haji di embarkasi setempat pada 17 Juli lalu adalah yang terbanyak.

"Kloter 13 Embarkasi Surabaya berjumlah 450 orang masuk Asrama Haji Sukolilo tadi sore dan langsung menjalani pemeriksaan keimigrasian sebelum diberangkatkan ke Tanah Suci besok," ujarnya.

Dalam pemeriksaan itu petugas mencurigai barang bawaan sebanyak 91 koper dari rombongan calon haji Kloter 13, yang setelah melalui proses pemindaian "X- Ray" diduga berisi barang-barang tertentu yang melebihi aturan penerbangan internasional.

Sutarno menjelaskan, khususnya untuk barang bawaan rokok, setiap calon haji menurut aturan penerbangan internasional hanya diperbolehkan membawa 200 batang, atau setara dengan satu slof.

Dari 91 koper milik jamaah calon haji kloter 13 yang kemudian diperiksa isinya satu persatu, petugas menemukan sebanyak 472 slof rokok, yang setelah dikumpulkan berjumlah lima karung.

Seorang calon haji dari kloter 13 di antaranya berupaya mengelabuhi petugas dengan menyembunyikan puluhan bungkus rokok di dalam satu jeriken berisi beras. Upayanya itu sia-sia karena satu jeriken beserta seluruh isinya langsung diamankan petugas.

Sutarno mengatakan setiap kloter sejak awal pemberangkatan Embarkasi Surabaya selalu saja ditemukan jamaah yang membawa rokok melebihi aturan penerbangan internasional.

"Padahal sosialisasi terkait batas maksimal barang bawaan ini sudah gencar kami lakukan di setiap mereka melakukan manasik di daerah asalnya masing-masing. Tapi nyatanya selalu saja ada jamaah yang melanggar," ucapnya.

Sejauh ini, selain rokok, sejumlah barang bawaan berlebihan yang dilarang penerbangan internasional, yang selalu ditemukan petugas PPIH di tiap pemberangkatan kloter jamaah calon haji Embarkasi Surabaya adalah peralatan dapur, kerikil untuk lontar jumroh yang dibawa dari rumah, obat kuat dan kosmetik.

Sutarno memastikan seluruh barang sitaan tersebut nantinya akan dikembalikan dan dapat diambil di Kantor Wilayah Kementerian Agama daerah asal masing-masing jamaah sepulang menjalankan ibadah haji dari Tanah Suci. (*)

Pewarta: Hanif Nashrullah

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018