Surabaya (Antaranews Jatim) - Direktorat Karier dan Kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) Kemenristekdikti menunjuk UPT Bahasa dan Budaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya sebagai penyelenggara Tes Kemampuan Berbahasa Inggris (TKBI) untuk Sertifikasi Dosen (Serdos) se-Indonesia.

Kepala UPT Bahasa dan Budaya ITS Ratna Rintaningrum di Surabaya, Jumat mengatakan penunjukan tes yang pelaksanaannya dulu hanya boleh diselenggarakan oleh Pusat Layanan Tes Indonesia (PLTI) di Jakarta itu melalui surat keputusan pada 15 Mei 2018 lalu.

"ITS dipercaya menyelenggarakan TKBI karena memiliki beberapa kelebihan di antaranya adalah UPT Bahasa dan Budaya ITS sudah memiliki ISO sejak tahun 2006. Ini menjadi salah satu kriteria yang patut dimiliki oleh penyelenggara, untuk saat ini kami akan memperpanjang standard tersebut," kata Ratna.

Lebih lanjut, Ratna mengatakan ITS selama ini sudah terbukti mampu memberikan tes untuk sekitar 4.000 mahasiswa baru (maba) dalam lima hari dan juga mampu menghasilkan pendapatan hingga Rp3,5 miliar setahun. Nilai tersebut, klaim Ratna belum bisa dicapai oleh pusat bahasa di PTN mana pun di Indonesia.

"Kami memiliki berbagai fasilitas dalam klasifikasi amat baik. Kami memiliki ruang kelas dan tes serta peralatan pendukung kebahasaan dengan kualitas dan standard internasional, SDM berpengalaman, dan ruang parkir yang cukup luas," ujarnya.

Tak hanya itu UPT Bahasa dan Budaya ITS pun memiliki "key partner" seluruh Indonesia, bahkan telah menjalin kerja sama dengan International Test Center. Pusat bahasa dan kebudayaan di ITS ini juga telah menyediakan fasilitas ruang ibadah dan toilet yang bersih dengan standard internasional.

Langkah awal yang diambil ITS guna menyikapi amanah tersebut, yaitu konsolidasi internal yang dilanjutkan dengan penyebaran berita ke pimpinan serta seluruh karyawan untuk merumuskan sikap lebih lanjut. Ratna pun menyatakan siap mengemban amanah dengan menyediakan layanan dan fasilitas terbaiknya.

"Saya bersama staf akan berusaha mempermudah TKBI serdos rekan-rekan dosen baik dari PTN maupun PTS se-Indonesia," kata dia.

Menurut dia, selama ini antrean untuk TKBI serdos terlalu lama hingga menyebabkan habisnya kuota seat, sehingga para dosen kesulitan mendapat giliran. Dengan begitu, UPT Bahasa dan Budaya ITS menyediakan "Paper-based Test", yang menyediakan layanan penuh pada jam kerja untuk pendaftaran.

"Saat ini kami sedang proses mencanangkan sistem daring pada pendaftaran dan pembayaran agar mempermudah para dosen. Namun ada baiknya jika mendaftar secara luring, agar dapat mengetahui perkembangan di UPT Bahasa dan Budaya ITS," kata dosen Mata Kuliah Umum (MKU) itu.

Ke depannya, ia bersama tim akan menyusun program untuk melayani tes di luar kota, antarpropinsi dan antarpulau.(*)

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018