Surabaya (Antaranews Jatim) - Gubernur Jawa Timur Soekarwo menegaskan perbaikan pelayanan publik di wilayahnya berdampak terhadap peningkatan di sektor pariwisata dan sejumlah sektor lainnya, seperti di bidang investasi serta infrastruktur.

“Terbukti pariwisata di Jatim sangat baik, termasuk jumlah kunjungan wisatawan dari dalam maupun luar negeri,” ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Sabtu.

Berdasarkan data yang dimiliki Pemprov Jatim, pada tahun 2017 jumlah wisatawan mancanegara tercatat 625.729 orang atau meningkat 1,15 persen dari tahun sebelumnya sebanyak 618.615 orang.

Sedangkan, untuk wisatawan nusantara atau dalam negeri, pada tahun 2017 tercatat sebanyak 58.649.178 orang atau meningkat 7,48 persen dari tahun sebelumnya sebanyak 54.565.006 orang.

“Ini terbukti pelayanan publik yang bagus maka tentu membawa dampak positif bagi dunia pariwisata,” ucap Pakde Karwo, sapaan akrabnya.

Tak itu saja, peningkatan pelayanan publik ini juga berdampak pada meningkatnya investasi, termasuk sejumlah upaya melalui pengembangan dan inovasi.

Salah satunya, kata dia, melalui sistem “East Java Investment Super Corridor” (EJISC) yang dilakukan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Timur.

 “EJISC ini memberikan informasi yang dibutuhkan para investor seperti lahan-lahan investasi sehingga memudahkan para investor baik dari dalam maupun luar negeri,” katanya.

Di bidang investasi ini, lanjut dia, pada tahun 2017 izin prinsip Penanaman Modal Asing (PMA) tercatat sebesar Rp269,87 triliun atau meningkat dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp37,34 triliun.

Kemudian, Izin prinsip Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) pada tahun 2017 juga meningkat menjadi Rp58,28 triliun atau meningkat dari tahun sebelumnya sebesar Rp24,09 triliun.

 Selain itu, orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut menyebut, di bidang infrastruktur, Pemprov Jatim terus mengembangkan infrastruktur darat, seperti jalan tol dan percepatan pembangunan kereta api jalur ganda.

 Kemudian di infrastruktur laut, berbagai pelabuhan terus dikembangkan, seperti Pelabuhan Probolinggo baru dan Pelabuhan Prigi sebagai perintis Jawa bagian selatan.

“Untuk infrastruktur udara saat ini kami sedang mengembangkan Bandara Abdurahaman Saleh Malang menjadi bandara internasional,” katanya. (*)


 

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018