Jember (Antaranews Jatim) - Sebanyak lima anak buah kapal (ABK) meninggal dunia, sedangkan tujuh ABK lainnya dinyatakan hilang dan masih dalam pencarian akibat perahu tenggelam karena dihantam gelombang besar di perairan Plawangan Puger, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Kamis.
"Sebuah perahu payang 'Joko Berek' dengan 21 ABK yang dinahkodai oleh Dirman saat pulang melaut dihantam ombak besar di perairan Plawangan Puger, Kecamatan Puger, pada Kamis pukul 08.15 WIB," kata Kapolres Jember AKBP Kusworo Wibowo di Jember.
Perahu payang tersebut dihantam ombak tepat di Plawangan Puger, sehingga menyebabkan perahu yang berisi 21 ABK terbalik dan karam, sehingga para ABK masing-masing menyelamatkan diri, namun ada beberapa ABK tidak bisa berenang hingga tenggelam diterjang gelombang laut.
Informasi sementara menyebutkan sebanyak lima ABK meninggal dunia, tujuh ABK masih dalam pencarian oleh tim SAR gabungan, dan sembilan ABK berhasil selamat dari ganasnya ombak laut selatan yang menyebabkan perahu payang tersebut karam.
ABK yang meninggal dunia yakni Pak Cecep (45) warga Desa Puger Kulon-Kecamatan Puger, Pak Soim (50) Warga Desa Balung-Kecamatan Balung, Pak Hasan (50) warga Kecamatan Balung, Hadi (21) warga Desa Puger Kulon-Kecamata Puger, dan Ulum (35) warga Desa Puger Wetan-Kecamatan Puger.
Sedangkan nahkoda kapal bernama Dirman yang merupakan warga Desa Puger Kulon bersama delapan ABK lainnya berhasil selamat, namun tujuh ABK dinyatakan hilang dan masih dalam pencarian tim SAR gabungan.
Para ABK yang hilang yakni Kowi (55) warga Desa Puger Kulon, Munaji (45) warga Desa Puger Kulon, Safik (65) warga Desa Puger Kulon, Budi (47) warga Desa Mojosari, Kosim, Sueb, dan satu orang masih belum diketahui identitasnya.
"Satpolair Polres Jember bersama tim SAR gabungan masih melakukan pencarian terhadap ABK yang masih hilang di perairan Plawangan Puger," katanya.
Langkah-langkah yang dilakukan yakni menerima laporan, mendatangi tempat kejadian perkara, dan membuat parameter aman, sehingga tidak ada korban susulan, dan melaksanakan pencarian korban hilang, serta mengumpulkan keterangan saksi-saksi.
Banyak perahu nelayan yang sering terbalik dihantam ombak di sekitar Plawangan Puger karena pemecah ombak di sekitar plawangan tersebut rusak dan tidak sedikit perahu nelayan hancur diterjang ombak laut selatan tersebut saat pulang melaut.(*)
Video Istimewa
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Sebuah perahu payang 'Joko Berek' dengan 21 ABK yang dinahkodai oleh Dirman saat pulang melaut dihantam ombak besar di perairan Plawangan Puger, Kecamatan Puger, pada Kamis pukul 08.15 WIB," kata Kapolres Jember AKBP Kusworo Wibowo di Jember.
Perahu payang tersebut dihantam ombak tepat di Plawangan Puger, sehingga menyebabkan perahu yang berisi 21 ABK terbalik dan karam, sehingga para ABK masing-masing menyelamatkan diri, namun ada beberapa ABK tidak bisa berenang hingga tenggelam diterjang gelombang laut.
Informasi sementara menyebutkan sebanyak lima ABK meninggal dunia, tujuh ABK masih dalam pencarian oleh tim SAR gabungan, dan sembilan ABK berhasil selamat dari ganasnya ombak laut selatan yang menyebabkan perahu payang tersebut karam.
ABK yang meninggal dunia yakni Pak Cecep (45) warga Desa Puger Kulon-Kecamatan Puger, Pak Soim (50) Warga Desa Balung-Kecamatan Balung, Pak Hasan (50) warga Kecamatan Balung, Hadi (21) warga Desa Puger Kulon-Kecamata Puger, dan Ulum (35) warga Desa Puger Wetan-Kecamatan Puger.
Sedangkan nahkoda kapal bernama Dirman yang merupakan warga Desa Puger Kulon bersama delapan ABK lainnya berhasil selamat, namun tujuh ABK dinyatakan hilang dan masih dalam pencarian tim SAR gabungan.
Para ABK yang hilang yakni Kowi (55) warga Desa Puger Kulon, Munaji (45) warga Desa Puger Kulon, Safik (65) warga Desa Puger Kulon, Budi (47) warga Desa Mojosari, Kosim, Sueb, dan satu orang masih belum diketahui identitasnya.
"Satpolair Polres Jember bersama tim SAR gabungan masih melakukan pencarian terhadap ABK yang masih hilang di perairan Plawangan Puger," katanya.
Langkah-langkah yang dilakukan yakni menerima laporan, mendatangi tempat kejadian perkara, dan membuat parameter aman, sehingga tidak ada korban susulan, dan melaksanakan pencarian korban hilang, serta mengumpulkan keterangan saksi-saksi.
Banyak perahu nelayan yang sering terbalik dihantam ombak di sekitar Plawangan Puger karena pemecah ombak di sekitar plawangan tersebut rusak dan tidak sedikit perahu nelayan hancur diterjang ombak laut selatan tersebut saat pulang melaut.(*)
Video Istimewa
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018