Surabaya (Antaranews Jatim) - Joko Widodo telah mengantongi lima dukungan partai politik untuk maju di Pilpres 2019 mendatang. PDIP, Golkar, PPP, NasDem dan Hanura telah deklarasi dukung Jokowi.

Kini, perdebatan bergeser kepada siapa tokoh yang tepat mendampingi Jokowi sebagai calon wakil presiden (Cawapres)  dalam pertarungan tahun depan. 

Nama Susi Pudjiastuti muncul ke arena bursa pasca beredarnya informasi tentang keberhasilan Susi mendapatkan ijazah pendidikan setara Sekolah Menengah Atas yang merupakan salah satu syarat menjadi Presiden atau Wakil Presiden Republik Indonesia.

Menanggapi menguatnya wacana Susi yang akan dipilih Jokowi, Politisi PDIP, Prof Hendrawan mengakui tidak mengetahui sama sekali mengenai pemilihan Cawapres karena itu merupakan wilayah dan keputusan Ketua Umum.

Apalagi saat ini, pihaknya sudah membentuk tim internal untuk mengkaji siapa sosok yang paling pas untuk mendampingi Jokowi. Selain itu, pembahasan cawapres juga akan dilakukan bersama para partai koalisi.    

"Saya tidak tahu sama sekali soal pemilihan Cawapres. Namun yang jelas memilih Cawapres yang akan kami usung banyak pertimbangannya. Jadi, pertimbangan itu tidak hanya dari hasil survey yang naik turun,” katanya saat dihubungi.

Dia menjelaskan, setidaknya ada beberapa poin yang tengah dipertimbangkan Jokowi dalam memilih Cawapres. Yaitu, visi dan ideologi, kompetensi, integritas, representasi kekuatan sosial politik dan demografi Indonesia, rekam jejak kepemimpinan, elektabilitas dan kecocokan dengan Jokowi.

"Jadi apakah Jokowi memilih wakil hanya sebagai wakil saja atau memilih wakil yang menjadi presiden pada 2024. Itu dua hal berbeda sama sekali. Itu manusiawi menurut saya. Bagaimana visi misi itu bisa berkelanjutan dan berkesinambungan," ujarnya.

Analis Politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio mengatakan, wajar bila nama Susi menguat di bursa cawapres Jokowi.

Menurut Hensat (panggilan Hendri) minimal ada 2 alasan mengapa tidak mengagetkan bila nama Susi menguat, pertama, Jokowi nampak nyaman bekerja dengan Susi, bahkan kerap memuji Susi, kedua, kendati Susi dicitrakan dekat dengan lingkar dalam PDIP dan Megawati, parpol pendukung Jokowi nampaknya tidak memiliki resistensi terhadap Susi.

"Bahkan sejujurnya saya menilai Susi ini adalah people champion kedua, yabg pertama tentu saja Jokowi. Susi juga bisa menjaga suara pemilih perempuan nanti," tambah Hensat.

Kendati demikian Hensat mengakui, Susi harus bersaing dengan beberapa nama yang telah eksis seperti TGB Zainul Majdi, Mahfud MD, Moeldoko, Romahurmuziy, Cak Imin atau bahkan Chairul Tanjung.(*)

Pewarta: Hanni Sofia

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018