Surabaya (Antaranews Jatim) - PT PAL Indonesia kini sedang melakukan penetrasi pasar perkapalan ke tiga negara, yakni Malaysia, Filipina dan Thailand dengan melakukan proses penjajakan dan pertemuan dengan pejabat negara tersebut.

Direktur Utama PT PAL Indonesia Budiman Saleh di Surabaya, Senin mengaku dirinya sudah bertemu dengan jajaran pejabat setingkat menteri dari Filipina untuk membicarakan pembelian kapal lanjutan dari PT PAL Indonesia.

"Saya sudah sempat bertemu dan melakukan presentasi dengan menteri mereka di Filipina untuk pembelian lanjutan kapal, karena mereka sebelumnya bangga dengan kapal buatan Indonesia yang mereka pesan, yakni kapal SSV-1 dan SSV-2," kata Saleh.

Saleh yang ditemui usai mendampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan yang berkunjung ke galangan kapal PT PAL Indonesia mengatakan, Filipina kini sedang menginginkan kapal yang sesuai dengan spesifikasi sebelumnya.

"Mereka (Filipina) juga sedang melakukan pengecekan harga di beberapa negara pesaing bisnis kami, seperti Singapura dan Korea Selatan," katanya.

Untuk Malaysia, Saleh berharap, pemerintahan yang baru di Negeri Jiran itu tetap menjadikan pembelian kapal sebagai program prioritasnya, sebab sebelumnya telah melakukan penjajakan untuk membeli dua unit kapal "Multirole Support Ship" (MRSS) yang memiliki panjang 163 meter.

"Rencana MRSS pesanan Malaysia lebih panjang dari milik Indonsia yang mencapai 124 meter, atau yang paling besar se-Asia. Namun kami berharap pemerintah terbaru mereka bisa menjadikan pembelian kapal sebagai prioritas," katanya.

Sedangkan untuk Thailand, Saleh mengaku negara tersebut membutuhkan satu unit kapal namun bisa untuk segala aspek atau multiguna dengan panjang kapal 143 meter.

"Mudah-mudahan sekitar September atau Oktober 2018 ini sudah ada signal, dan PT PAL Indonesia menjadi prioritas mereka," katanya.(*)
 

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018