Tulungagung (Antaranews Jatim) - Belasan SMP negeri di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur terpaksa memperpanjang masa pendaftaran siswa baru hingga 14 Juli karena pagu yang ditetapkan dinas pendidikan belum terpenuhi alias masih kekurangan siswa.

"Kita beri kesempatan tambahan bagi calon siswa baru untuk mendaftar," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tulungagung Haryo Dewanto Wicaksono di Tulungagung, Senin.

Ia mengatakan, perpanjangan pendaftaran diberlakukan hingga sebelum tahun ajaran baru dimulai pada pertengahan Juli.

Beberapa sekolah yang sejauh ini masih kekurangan pagu tersebar di wilayah kecamatan pinggiran, dan sebagian kecil di wilayah kota.

"Mayoritas yang belum terpenuhi pagunya itu berada di wilayah pinggiran seperti Kecamatan Pucanglaban, Pagerwojo, Bandung, Besuki dan Pakel," katanya.

Haryo mengungkapkan, beberapa sekolah negeri di wilayah kota yang belum bisa memenuhi pagi di antaranya adalah SMPN 5 Tulumgagung.

Sekolah ini masih kekurangan 113 siswa, dari pagu yang disediakan sebanyak 320.

Sedangkan di SMPN 6 Tulungagungt, dari pagu 352, masih kurang 38 siswa.

Sementara untuk sekolah yang berada diwilayah pinggiran, SMP 1 Bandung kurang 73 siswa, SMPN 1 Besuki kurang 62 siswa, SMPN 1 Pagerwojo kurang 2 siswa, SMPN 1 Pakel, kurang 13 siswa, SMPN 2 Pakel kurang 84 siswa, SMPN 1 Rejotangan kurang 23 siswa, SMPN 2 Besuki kurang 60 siswa, SMPN 2 Ngantru kurang 63 siswa, SMPN 2 Sumbergempol kurang 66 siswa, dan SMPN 3 Ngunut kurang 54 siswa.

Haryo, menduga banyaknya sekolah yang belum memenuhi pagu ini terjadi karena banyak calon peserta didik yang belum mencabut berkasnya ketika tidak diterima di satu sekolah dan belum memindahkannya ke sekolah lain.

Persoalan kekurangan pagu ini membuat pihak Dindikpora mengeluarkan kebijakan untuk membuka kembali pendaftaran bagi sekolah yang pagunya belum terpenuhi.

"Sekolah-sekolah yang belum penuhi pagu dapat memperpanjang pendaftaran sampai pagu terpenuhi," kata Haryo. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018