Surabaya (Antaranews Jatim) - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menerima sebanyak 1.643 calon mahasiswa baru pada jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
Kasubdit Penerimaan Mahasiswa dan Pengelolahan Kuliah Bersama ITS Dr Eng Siti Machmudah di Surabaya, Selasa mengatakan pada tahun ini ITS hanya menyediakan 1.490 calon mahasiswa baru dari 34.446 peminat.
"Kelebihan sejumlah 10.27 persen ini sengaja kami lebihkan, untuk mengantisipasi apabila ada peserta yang tidak daftar ulang. Berdasarkan pengalaman tahun lalu terdapat sejumlah peserta yang tidak melakukan registrasi ulang," tuturnya.
Sedangkan kuota Bidikmisi yang disediakan ITS untuk SBMPTN 2018 adalah 471, dengan peminat 4.356 orang. Namun, yang berhasil diterima hanya 154 orang saja.
Pada tahun ini sendiri ITS menjadi salah salah satu perguruan tinggi negeri (PTN) paling diminati di Indonesia yang menempati peringkat ke-4 dengan rataan nilai sebesar 623.79 dan PTN paling diminati di Jawa Timur.
Nilai ITS tersebut tepat di bawah Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan capaian rataan nilai sebesar 632.79 dan di atas Universitas Airlangga (Unair) Surabaya yang menempati posisi 5 dengan rataan nilai 610,89.
"Sedangkan posisi pertama ada Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan rataan nilai 659.26 dan di posisi kedua terdapat Universitas Indonesia (UI) dengan rataan nilai sebesar 638.29," ujar Machmudah.
Untuk pencapaiaan rataan nilai tertinggi program studi (prodi) di ITS, posisi pertama ditempati prodi Informatika dengan nilai 645.98, Teknik Industri 642.24, Teknik Mesin 639.41. Sementara Arsitektur 638.69 dan di posisi kelima terdapat prodi Teknik Kimia dengan perolehan rataan nilai 681.51.
"Sedangkan untuk perolehan nilai tertinggi SBMPTN 2018, berhasil diraih atas nama Yusuf Febriyadi dari SMAS Kemala Bhayangkari 1 Surabaya diterima di prodi Arsitektur dengan nilai 757.26," ucapnya.
Para calon mahasiswa baru yang dinyatakan lolos SBMPTN 2018 nantinya akan melakukan pendaftaran ulang pada tanggal 9 hingga 11 Juli 2018 bertempat di Gedung Graha Sepuluh Nopember ITS Surabaya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Kasubdit Penerimaan Mahasiswa dan Pengelolahan Kuliah Bersama ITS Dr Eng Siti Machmudah di Surabaya, Selasa mengatakan pada tahun ini ITS hanya menyediakan 1.490 calon mahasiswa baru dari 34.446 peminat.
"Kelebihan sejumlah 10.27 persen ini sengaja kami lebihkan, untuk mengantisipasi apabila ada peserta yang tidak daftar ulang. Berdasarkan pengalaman tahun lalu terdapat sejumlah peserta yang tidak melakukan registrasi ulang," tuturnya.
Sedangkan kuota Bidikmisi yang disediakan ITS untuk SBMPTN 2018 adalah 471, dengan peminat 4.356 orang. Namun, yang berhasil diterima hanya 154 orang saja.
Pada tahun ini sendiri ITS menjadi salah salah satu perguruan tinggi negeri (PTN) paling diminati di Indonesia yang menempati peringkat ke-4 dengan rataan nilai sebesar 623.79 dan PTN paling diminati di Jawa Timur.
Nilai ITS tersebut tepat di bawah Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan capaian rataan nilai sebesar 632.79 dan di atas Universitas Airlangga (Unair) Surabaya yang menempati posisi 5 dengan rataan nilai 610,89.
"Sedangkan posisi pertama ada Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan rataan nilai 659.26 dan di posisi kedua terdapat Universitas Indonesia (UI) dengan rataan nilai sebesar 638.29," ujar Machmudah.
Untuk pencapaiaan rataan nilai tertinggi program studi (prodi) di ITS, posisi pertama ditempati prodi Informatika dengan nilai 645.98, Teknik Industri 642.24, Teknik Mesin 639.41. Sementara Arsitektur 638.69 dan di posisi kelima terdapat prodi Teknik Kimia dengan perolehan rataan nilai 681.51.
"Sedangkan untuk perolehan nilai tertinggi SBMPTN 2018, berhasil diraih atas nama Yusuf Febriyadi dari SMAS Kemala Bhayangkari 1 Surabaya diterima di prodi Arsitektur dengan nilai 757.26," ucapnya.
Para calon mahasiswa baru yang dinyatakan lolos SBMPTN 2018 nantinya akan melakukan pendaftaran ulang pada tanggal 9 hingga 11 Juli 2018 bertempat di Gedung Graha Sepuluh Nopember ITS Surabaya.(*)
Editor : Slamet Hadi Purnomo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018