Bojonegoro (Antaranews Jatim) - Arus balik penumpang dari Terminal Rajekwesi Bojonegoro, Jawa Timur, ke berbagai jurusan baik dengan memanfaatkan bus antarkota dalam provinsi (AKDP) dan antarkota antarprovinsi (AKAP) bisa teratasi.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Terminal Rajekwesi Bojonegoro Sentot Sugeng Waluyo, di Bojonegoro, Minggu, menjelaskan penumpang bus ke berbagai jurusan hari ini yang merupakan arus balik terakhir semuanya bisa tertampung bus.

"Untuk bus AKDP cukup, sedangkan bus AKAP karena ada peningkatan jumlah penumpang ada tambahan tiga bus," ucap dia menjelaskan.

Arus balik, menurut Petugas Terminal Rajekwesi Suwono, seharusnya berakhir Sabtu (23/6), tapi karena sekarang Minggu maka arus balik menjadi bertambah sehari.

"Sejak pagi sampai siang penumpang bus terutama ke arah Surabaya selalu penuh, tapi sore sekitar pukul 17.00 WIB sudah mulai sepi penumpang bus terutama ke arah Surabaya," kata dia menjelaskan.

Menurut dia, arus balik tidak hanya ke arah Surabaya, tapi juga ke Jakarta, juga kota-kota besar lainnya yang berangkat dari terminal setempat.

Sesuai data di terminal setempat menyebutkan pada 22 Juni (H+6) berangkat ke berbagai jurusan sebanyak 3.023 penumpang dengan 266 bus, sedangkan datang 2.725 penumpang dengan memanfaatkan 293 bus.

Pada 23 Juni (H+7) berangkat 3.325 penumpang dengan 293 bus dan datang 3.060 penumpang dengan 297 bus. Dan pada 24 Juni (H+8) berangkat 3.007 penumpang dengan 285 bus, sedangkan datang sebanyak 2.893 penumpang dengan 292 bus.

"Setelah ini penumpang di terminal akan normal seperti biasa," kata dia menegaskan.

Seorang warga Gresik Suharyono menjelaskan dirinya menghadiri hajatan pengantin di sebuah desa di Kecamatan Sumberrejo dengan naik kendaraan bus.

Sekembalinya dari Bojonegoro ke Gresik, ia mengaku tidak berani mencegat kendaraan bus ke arah Gresik di Sumberrejo, tapi langsung naik dari Terminal Rajekwesi.

"Saya naik bus ke arah Surabaya di Terminal Rajekwesi bisa memperoleh tempat duduk. Tapi, bus dalam perjalan sampai Sumberrejo banyak penumpang yang terpaksa harus berdiri karena bus penuh," ucapnya menjelaskan.

Kasat Lantas Kepolisian Resor (Polres) Bojonegoro AKP Aristiyanto Budi Sutrisno, membenarkan pemantauan arus balik untuk Operasi Ketupat 2018 ditambah sehari karena hari libur Minggu.

Selama arus mudik dan arus balik, lanjut dia, tidak terjadi kemacetan lalu lintas di jalur di daerahnya yang biasanya menimbulkan kemacetan, seperti di jalan raya Kecamatan Padangan, karena adanya rekayasa jalur alternatif mengatasi kemacetan lalu lintas.

"Angka kecelakaan lalu lintas juga menurun sekitar 60 persen dibandingkan angka kecelakaan lebaran tahun lalu," ucapnya menambahkan.,(*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018