Surabaya (Antaranews Jatim) - Ratusan penumpang angkutan kapal laut tujuan Pulau Masalembu, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, tertahan di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya akibat cuaca buruk.
Sebagian dari ratusan penumpang tersebut telah berada di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya selama lebih dari empat hari terakhir.
"Ada dua kapal perintis yang dalam sepekan terakhir melayani rute tujuan Pulau Masalembu dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, yaitu Kapal Motor Sabuk Nusantara 100 dan Sabuk Nusantara 156. Keduanya belum diperbolehkan berlayar oleh Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak akibat cuaca buruk di laut," ujar General Manager PT Pelayaran Indonesia (Pelni) Cabang Surabaya Presda Simang?ngsing kepada wartawan di Surabaya, Rabu.
Kedua kapal perintis tersebut masing-masing berkapasitas 350 penumpang.
Menurut dia, Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya tidak memberi izin berlayar mengacu pada data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang menyebut gelombang laut tujuan Pulau Masalembu mencapai 3 hingga 5 meter.
"Karena kapal perintis tergolong berukuran kecil, sehingga gelombang laut antara 3 hingga 5 meter dirasa membahayakan keselamatan penumpang," katanya.
Hari ini Presda hadir menyapa para penumpang tujuan Pulau Masalembu yang sudah berhari-hari tertahan di Terminal Penumpang Gapura Surya Nusantara Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya untuk memberi kejelasan terkait jadwal keberangatan mereka.
"Saya sampaikan kepada penumpang agar tidak memaksa untuk berangkat. Kita bicara tentang keselamatan nyawa mereka," ujarnya.
Secara pribadi, Presda berharap dua kapal perintis tujuan Pulau Masalembu itu bisa berangkat hari ini. Namun ternyata cuaca di laut masih belum mendukung.
"Informasi dari kesyahbandaran, cuaca di laut besok sudah diprediksi tenang antara pukul 10.00 WIB ke atas. Mudah-mudahan dua kapal perintis tujuan Pulau Masalembu dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya bisa berangkat besok," ucapnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Sebagian dari ratusan penumpang tersebut telah berada di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya selama lebih dari empat hari terakhir.
"Ada dua kapal perintis yang dalam sepekan terakhir melayani rute tujuan Pulau Masalembu dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, yaitu Kapal Motor Sabuk Nusantara 100 dan Sabuk Nusantara 156. Keduanya belum diperbolehkan berlayar oleh Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak akibat cuaca buruk di laut," ujar General Manager PT Pelayaran Indonesia (Pelni) Cabang Surabaya Presda Simang?ngsing kepada wartawan di Surabaya, Rabu.
Kedua kapal perintis tersebut masing-masing berkapasitas 350 penumpang.
Menurut dia, Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya tidak memberi izin berlayar mengacu pada data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang menyebut gelombang laut tujuan Pulau Masalembu mencapai 3 hingga 5 meter.
"Karena kapal perintis tergolong berukuran kecil, sehingga gelombang laut antara 3 hingga 5 meter dirasa membahayakan keselamatan penumpang," katanya.
Hari ini Presda hadir menyapa para penumpang tujuan Pulau Masalembu yang sudah berhari-hari tertahan di Terminal Penumpang Gapura Surya Nusantara Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya untuk memberi kejelasan terkait jadwal keberangatan mereka.
"Saya sampaikan kepada penumpang agar tidak memaksa untuk berangkat. Kita bicara tentang keselamatan nyawa mereka," ujarnya.
Secara pribadi, Presda berharap dua kapal perintis tujuan Pulau Masalembu itu bisa berangkat hari ini. Namun ternyata cuaca di laut masih belum mendukung.
"Informasi dari kesyahbandaran, cuaca di laut besok sudah diprediksi tenang antara pukul 10.00 WIB ke atas. Mudah-mudahan dua kapal perintis tujuan Pulau Masalembu dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya bisa berangkat besok," ucapnya. (*)
Editor : Slamet Hadi Purnomo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018