Jakarta (Antara) - Warga Negara Indonesia di luar negeri memanfaatkan peringatan Idul Fitri untuk mengobati kerinduan terhadap suasana Lebaran di Tanah Air.

Hal itu, terjadi dalam peringatan Idul Fitri mereka di Konsul Jenderal RI di Perth, Australia, sebagaimana keterangan pers yang diterima Antara di Jakarta.

Acara halalbihalal mereka untuk merayakan Lebaran berlangsung pada 16 Juni dihadiri 1.500 warga Indonesia yang tinggal di Perth dan sekitarnya.

Acara yang berlangsung mulai pukul 12.30 waktu setempat itu, menjadi sarana silaturahim dan mengobati kerinduan WNI terhadap suasana Lebaran di Indonesia, seperti adanya masakan dan kedekatan kekeluargaan yang terjalin.

"Saya dan keluarga baru pertama kalinya ke sini, ini pun karena menerima 'flyer' yang diedarkan oleh KJRI, saya dan keluarga sangat senang bisa datang dan bertemu teman-teman," kata Doyo, salah seorang WNI yang hadir dalam acara tersebut.

Acara yang berlangsung di Wisma Indonesia dilengkapi dengan menu khas Lebaran, seperti lontong sayur, opor ayam, sambal goreng, dan juga bakso yang dibuat oleh diaspora Indonesia di Australia Barat, serta kambing guling sumbangan dari WNI di Perth.

Tak hanya mengajak warga Indonesia mengobati kerinduan suasana Lebaran, pada 15 Juni juga diselenggarakan Shalat Id yang dihadiri 800 masyarakat Indonesia dan berlangsung di Mills Park Centre.

Dalam kesempatan itu, Konjen RI untuk Perth Dewi Tobing menyampaikan ucapan selamat Idul Fitri.

Dewi menyampaikan apresiasi atas antusiasme warga Indonesia dan mendorong persatuan dan persaudaraan WNI di perantauan.

KJRI juga melangsungkan halalbihalal dengan komunitas diplomatik di Perth, lembaga swadaya masyarakat, kepolisian Australia, dan pemerintah setempat. 


Shanghai

Sementara itu, halalbihalal warga negara Indonesia di Shanghai, China, diisi dengan berbagai lomba khas peringatan 17 Agustus atau "Agustusan".

Fauzan dari Perhimpunan Mahasiswa Muslim Indonesia di Shanghai (Permusim) di Beijing, Selasa (19/6), mengatakan bahwa halalbihalal dibuka dengan acara pengajian di Bali Bistro, salah satu rumah makan khas Indonesia, di kota termaju di daratan Tiongkok itu.

Setelah pengajian yang dirangkai dengan pembacaan selawat dan doa serta makan-makan, para peserta halalbihalal, baik pelajar maupun pekerja, beralih menuju Taman Zhongshan.

Di lapangan terbuka itu, para WNI mengikuti berbagai lomba, seperti tarik tambang dan memukul balon.

Kegiatan tersebut diikuti para pelajar dan WNI lainnya dari beberapa kota di wilayah timur China, seperti Nanjing, Ningbo, Hangzhou, Fuzhou, Shaoxing, dan Shanghai.

"Sudah dua kali ini kami menggelar halalbihalal sebagai ajang silaturahmi sekaligus mengobati kerinduan akan kampung halaman," kata Fauzan kepada Antara.

Ia berharap pada tahun-tahun berikutnya kegiatan tersebut dapat terlaksana, meskipun kepengurusan Permusim berganti.

Permusim merupakan salah satu wadah WNI, khususnya pelajar, yang aktif menggelar acara sosial keagamaan di Shanghai. (*)

Pewarta: Supervisor

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018