Surabaya (Antaranews Jatim) - Distribusi logistik Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur (Pilkada Jatim) lewat jalur laut menggunakan kapal ke kepulauan di wilayah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, terkendala cuaca buruk, kata komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat.

Ketua KPU Kabupaten Sumenep Abdul Warits kepada wartawan di Surabaya, Selasa menjelaskan terdapat sembilan kecamatan di gugusan kepulauan yang terpisah dengan Pulau Madura, yang secara administrasi masuk dalam wilayah Kabupaten Sumenep.

"Pulau Masalembu adalah yang terjauh. Pulau ini tercatat sebagai Kecamatan Masalembu. Di dalam pulau ini terdapat dua desa, yaitu Masakambing dan Sukajeruk," ujarnya.

Selain itu, dia menandaskan, terdapat dua pulau kecil lain yang terpisah, namun secara administrasi masuk dalam Kecamatan Masalembu, yaitu Desa Karamian dan Masalima.

Warits mengungkapkan, Selasa ini mestinya distribusi Pilkada Jatim ke seluruh desa di wilayah Kecamatan Masalembu dijdawalkan dikirim menggunakan kapal dari Pelabuhan Kalianget, Kabupaten Sumenep.

"Karena di Pelabuhan Kalianget tidak ada kapal yang berangkat menuju Pulau Masalembu, distribusinya kami alihkan melalui Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya," katanya.

Di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya hari ini terdapat dua kapal perintis tujuan Pulau Masalembu. Namun dua kapal tersebut tidak mendapat izin berlayar dari Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya akibat cuaca di laut dinyatakan buruk yang terbilang berbahaya bagi pelayaran menuju ke Pulau Masalembu.

"Jika cuaca normal, perjalanan kapal melalui Pelabuhan Tanjung Perak menuju Pulau Masalembu membutuhkan waktu 17 jam. Itu belum ke dua pulau kecil lainnya yang di wilayah Kecamatan Masalembu, kira-kira butuh waktu tujuh jam lagi dari Pulau Masalembu," ucapnya.

Warits memperoleh informasi gelombang laut menuju Pulau Masalembu malam ini diperkirakan mencapai lebih dari tiga meter sehingga kesyahbandaran melarang kapal perintis berlayar demi keselamatan, dengan batas waktu yang tidak ditentukan.

"Kami sudah sampaikan kendala ini ke KPU Provisi Jawa Timur," ujarnya.

Ketua KPU Jawa Timur Eko Sasmito saat dikonfirmasi menyatakan telah mengantisipasi kemungkinan terburuk. "Jika darurat, kami akan meminta bantuan kapal dari kepolisian atau TNI untuk distribusi logistik Pilkada Jatim ke kepulauan yang terkendala cuaca buruk," katanya.

Pilkada Jatim 2018 dijadwalkan berlangsung pada 27 Juni dengan diikuti dua pasangan calon. Pasangan calon nomor urut 1 yaitu Khofifah Indar Parawansa - Emil Elestianto Dardak, yang diusung koalisi partai politik Demokrat, Golkar, Hanura, PPP, PAN dan Nasdem. Pasangan calon nomor urut 2 yaitu Saifullah Yusuf - Puti Guntur Soekarno, yang disusung koalisi PDIP, PKB, PKS dan Gerindra. (*)

Pewarta: Hanif Nashrullah

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018