Ngawi (Antaranews Jatim) - Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin meninjau arus lalu lintas di jalan tol Solo-Ngawi ruas Ngawi-Sragen sebagai bagian dari pantauan arus balik lewat udara dan darat di sepanjang jalur mudik di Provinsi Jawa Timur, Senin.
Salah satu titik yang ditinjau adalah 'Rest Area' 575 jalan tol Solo-Ngawi di Di Desa Ngale, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolda menyatakan secara umum arus balik di Jawa Timur terpantau cukup lancar. Meski demikian, terdapat laporan dari pihak terkait, tentang adanya antrean panjang kendaraan di sejumlah gerbang tol.
"Dari hasil investigasi, antrean tersebut disebabkan karena lambatnya sistem alat pembayaran sehingga membutuhkan waktu untuk mengakses masuk tol," ujar Irjen Pol Machfud Arifin kepada wartawan di Ngawi.
Untuk itu, saat ini instansi terkait masih mencari solusi terbaik agar kondisi tersebut tidak menimbulkan kemacetan parah saat puncak arus balik lebaran yang diprediksi akan terjadi pada tanggal 19 dan 20 Juni 2018.
Sebagai solusi lain, Polda Jatim tidak akan ragu memberlakukaan diskresi, yang salah satunya menggratiskan biaya masuk jalan tol dengan syarat telah terjadi kemacetan lebih dari 3 kilometer.
"Kalau sudah macet lebih dari 3 kilo di pintu masuk tol akibat lambatnya alat akses tersebut, maka diskresi Dirlantas untuk bisa gratis. Tentunya dengan berkoordinasi dengan pihak pengelola tol. Itu sudah kebijakan dari Kemenhub," kata dia.
Terkait hal tersebut, ia menilai antrean kendaraan masuk di sejumlah gerbang tol di Jatim masih relatif lancar. Kalaupun terjadi kemacetan masih di kisaran satu kilometer.
Untuk itu, jajarannya dibantu dengan instansi terkait terus melakukan pemantauan agar pelaksanaan arus balik di wilayah Jawa Timur berjalan lancar.
Sementara, kondisi arus balik di jalan tol Solo-Ngawi ruas Ngawi-Sragen yang dioperasikan fungsional selama masa angkutan Lebaran 2018, terpantau ramai lancar.
Arus lalu lintas didominasi dari arah Jawa Timur menuju Jawa Tengah. Pada titik Gerbang Tol Ngawi terdapat antrean kendaraan untuk masuk jalan tol, namun hal tersebut masih dianggap normal karena panjang antrean belum mencapai 3 kilometer. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Salah satu titik yang ditinjau adalah 'Rest Area' 575 jalan tol Solo-Ngawi di Di Desa Ngale, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolda menyatakan secara umum arus balik di Jawa Timur terpantau cukup lancar. Meski demikian, terdapat laporan dari pihak terkait, tentang adanya antrean panjang kendaraan di sejumlah gerbang tol.
"Dari hasil investigasi, antrean tersebut disebabkan karena lambatnya sistem alat pembayaran sehingga membutuhkan waktu untuk mengakses masuk tol," ujar Irjen Pol Machfud Arifin kepada wartawan di Ngawi.
Untuk itu, saat ini instansi terkait masih mencari solusi terbaik agar kondisi tersebut tidak menimbulkan kemacetan parah saat puncak arus balik lebaran yang diprediksi akan terjadi pada tanggal 19 dan 20 Juni 2018.
Sebagai solusi lain, Polda Jatim tidak akan ragu memberlakukaan diskresi, yang salah satunya menggratiskan biaya masuk jalan tol dengan syarat telah terjadi kemacetan lebih dari 3 kilometer.
"Kalau sudah macet lebih dari 3 kilo di pintu masuk tol akibat lambatnya alat akses tersebut, maka diskresi Dirlantas untuk bisa gratis. Tentunya dengan berkoordinasi dengan pihak pengelola tol. Itu sudah kebijakan dari Kemenhub," kata dia.
Terkait hal tersebut, ia menilai antrean kendaraan masuk di sejumlah gerbang tol di Jatim masih relatif lancar. Kalaupun terjadi kemacetan masih di kisaran satu kilometer.
Untuk itu, jajarannya dibantu dengan instansi terkait terus melakukan pemantauan agar pelaksanaan arus balik di wilayah Jawa Timur berjalan lancar.
Sementara, kondisi arus balik di jalan tol Solo-Ngawi ruas Ngawi-Sragen yang dioperasikan fungsional selama masa angkutan Lebaran 2018, terpantau ramai lancar.
Arus lalu lintas didominasi dari arah Jawa Timur menuju Jawa Tengah. Pada titik Gerbang Tol Ngawi terdapat antrean kendaraan untuk masuk jalan tol, namun hal tersebut masih dianggap normal karena panjang antrean belum mencapai 3 kilometer. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018