Kazan (Antaranews jatim/Reuters) - Sistem tinjauan ulang video yang dimaksudkan untuk memperbaiki kekeliruan-kekeliruan wasit kini menjadi lebih diperhitungkan, ketika teknologi itu memainkan peran penting saat Prancis menang 2-1 atas Australia di Piala Dunia 2018 pada Sabtu.  

Penyerang Prancis Antoine Griezmann mencetak gol dari penalti perdana yang dihadiahkan di Video Asisten Wasit (VAR) di Piala Dunia, setelah ia dijatuhkan tekel bek Socceroos Josh Risdon di dalam kotak terlarang.

Wasit Andres Cunha awalnya berpikir itu adalah tekel bersih, namun kemudian meminta melihat video rekaman, dan setelah menimbang selama beberapa saat, ia menghadiahkan tendangan penalti.  

Griezmann mengarahkan bola ke sudut kanan melewati kiper Australia Mathew Ryan, memicu kegembiraan dari para penggemar Prancis namun disambut cemoohan dari para penggemar Australia di Kazan Arena.

Griezmann meyakini bahwa dirinya dijatuhkan secara ilegal dan merasa bahwa VAR telah menunaikan tugasnya dengan baik.

Bagaimanapun, pelatih Australia Bert van Marwijk tidak senang dengan keputusan itu dan merasa bahwa wasit asal Uruguay Cunha masih belum dapat menentukan dengan baik bahkan setelah melihat tayangan ulang.

"Saya berharap bahwa mungkin pada suatu waktu akan ada wasit (yang) sangat jujur," kata pelatih Belanda itu, yang secara prinsip tidak pernah menjadi penggemar teknologi, kepada para pewarta. "Ketika Anda, berada di momen itu, Anda sendiri akan menuju layar video, saya melihat ia berdiri di sana."

"Bahasa tubuhnya adalah bahwa ia tidak tahu dari posisi saya. Dan kemudian Anda harus mengambil keputusan. Prancis atas Australia."

"Itu sangat sulit namun itu juga sulit untuk diputuskan, ketika seorang wasit, dengan 50.000 orang di belakangnya, harus memutuskan ketika ia ragu."

"Namun... ia juga manusia biasa dan semua orang melakukan kesalahan."

Australia menyamakan kedudukan melalui kapten Mile Jedinak beberapa menit kemudian, setelah bek Prancis Samuel Umtiti melakukan "handball" di kotak terlarang.

Bagaimanapun, Paul Pogba kemudian mengamankan kemenangan bagi Prancis pada fase akhir pertandingan, di mana teknologi garis gawang juga mengonfirmasi tembakannya yang terdefleksi telah melewati garis gawang setelah membentur mistar gawang.
    
"Tidak ada diving"
Video tayangan ulang gol pertama memperlihatkan bahwa terdapat kontak antara kaki Risdon dengan Griezmann sebelum penyerang Prancis itu terjatuh. Penyerang Atletico Madrid itu membantah tudingan bahwa ia berlebihan saat terkena adangan.

"Menurut saya itu penalti karena ia menjegal kaki kiri saya dan kemudian ketika saya bangun, saya merasa sakit, tidak ada diving," tutur Griezmann.

"Merupakan hal bagus untuk memiliki VAR di situasi-situasi seperti ini."
Prancis senang bisa mendapatkan manfaat dari teknologi ini, tambah pelatihnya Didier Deschamps.

Namun mantan kapten Prancis itu juga skeptis mengenai penggunaan teknologi yang lebih luas, mengatakan bahwa ia merasa keputusan-keputusan pada pertandingan Spanyol melawan Belanda dapat mengacu kepada teknologi.

"Saya tidak akan mengeluh mengenai VAR pada hari ini karena itu menguntungkan kami namun wasit tidak melihat adanya pelanggaran dan ia dapat memperbaiki hal ini, maka ia mampu mengoreksi kesalahannya," tuturnya.

"Mungkin itu tidak jelas... VAR dapat menginterpretasi gol , wasit mengambil keputusan akhir, itu benar-benar tergantung kepada dia."

"Ketika kami menerapkan (tekonologi) pada sesi tertutup... Kami melihat bahwa ini tidak menguntungkan kami. Ini dapat berguna pada sejumlah situasi."(*)

Pewarta: Supervisor

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018