Madiun (Antaranews Jatim) - Jumlah penumpang melakukan perjalanan mudik dengan moda transportasi kereta api dan turun di sejumlah stasiun di wilayah PT KAI Persero Daop 7 Madiun pada H-1 Lebaran 2018, Kamis masih banyak yakni mencapai 18.000 orang.
Manajer Humas PT KAI Persero Daop 7 Madiun Supriyanto di Madiun, Kamis, menyatakan sebelumnya di awal Lebaran 2018, diprediksi penumpang yang turun di wilayah Daop 7 Madiun puncaknya terjadi pada 10 Juni 2018 dengan perkiraan sebanyak 12.265 orang dan terealisasi sebanyak 17.508 orang atau meningkat 143 persen.
"Namun, ternyata perkiraan tersebut kurang tepat. Data masuk pada tanggal 14 Juni 2018 ini, penumpang turun di stasiun wilayah Daop 7 mencapai 18.288 orang. Jumlah tersebut diperkirakan masih akan bertambah hingga pukul 24.00 WIB, dengan perkiraan mencapai 18.578 orang," ujar Supriyanto kepada wartawan.
Menurut dia, masih tingginya jumlah penumpang yang turun di stasiun di wilayah daopnya tersebut diprediksi meningkat karena panjangnya libur lebaran tahun 2018 ini. Sehingga, para pemudik memiliki waktu yang lebih lama dan banyak untuk pulang ke kampung halamannya.
Sesuai data, total pemudik di wilayah Daop 7 Madiun mulai tanggal 5-14 Juni 2018 telah mencapai sebanyak 148.341 orang. Dari jumlah tersebut, penumpang yang turun di Stasiun Madiun mencapai sebanyak 39.693 orang.
Pihaknya memperkirakan arus balik akan mencapai puncaknya pada 18 Juni 2018 dengan jumlah penumpang naik KA sebanyak 20.975 orang. Adapun tujuan balik adalah Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang dan kota-kota lainnya.
Guna kelancaran dalam menggunakan layanan KAI, para penumpang dimohon berhati-hati saat turun dari KA, dan tidak ada barang ketinggalan di dalam KA.
Sementara itu, bagi calon penumpang yang sudah memiliki tiket untuk tujuh hari ke depan, agar segera menukarkan struk atau tiketnya dengan `boarding pass` maksimal 7x24 jam sebelum jadwal keberangkatan KA.
"Jangan menukarkan tiket dengan boarding pass terlalu mepet, karena kemungkinan antrean, sehingga menjadi tergesa-gesa, bahkan bisa ketinggalan KA," pesan Supriyanto.
Pihaknya juga meminta jangan datang ke stasiun terlalu mepet waktunya, karena kondisi jalan raya sedang padat dan cenderung macet.
"Pastikan tanggal dan jam keberangkatan KA yang ada di tiket anda, jangan salah," tambah Supriyanto
Pihaknya berkomitmen memberikan pelayanan yang terbaik kepada pengguna jasa KA, serta tetap mengutamakan keselamatan dan keamanan penumpang dan perjalanan kereta. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Manajer Humas PT KAI Persero Daop 7 Madiun Supriyanto di Madiun, Kamis, menyatakan sebelumnya di awal Lebaran 2018, diprediksi penumpang yang turun di wilayah Daop 7 Madiun puncaknya terjadi pada 10 Juni 2018 dengan perkiraan sebanyak 12.265 orang dan terealisasi sebanyak 17.508 orang atau meningkat 143 persen.
"Namun, ternyata perkiraan tersebut kurang tepat. Data masuk pada tanggal 14 Juni 2018 ini, penumpang turun di stasiun wilayah Daop 7 mencapai 18.288 orang. Jumlah tersebut diperkirakan masih akan bertambah hingga pukul 24.00 WIB, dengan perkiraan mencapai 18.578 orang," ujar Supriyanto kepada wartawan.
Menurut dia, masih tingginya jumlah penumpang yang turun di stasiun di wilayah daopnya tersebut diprediksi meningkat karena panjangnya libur lebaran tahun 2018 ini. Sehingga, para pemudik memiliki waktu yang lebih lama dan banyak untuk pulang ke kampung halamannya.
Sesuai data, total pemudik di wilayah Daop 7 Madiun mulai tanggal 5-14 Juni 2018 telah mencapai sebanyak 148.341 orang. Dari jumlah tersebut, penumpang yang turun di Stasiun Madiun mencapai sebanyak 39.693 orang.
Pihaknya memperkirakan arus balik akan mencapai puncaknya pada 18 Juni 2018 dengan jumlah penumpang naik KA sebanyak 20.975 orang. Adapun tujuan balik adalah Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang dan kota-kota lainnya.
Guna kelancaran dalam menggunakan layanan KAI, para penumpang dimohon berhati-hati saat turun dari KA, dan tidak ada barang ketinggalan di dalam KA.
Sementara itu, bagi calon penumpang yang sudah memiliki tiket untuk tujuh hari ke depan, agar segera menukarkan struk atau tiketnya dengan `boarding pass` maksimal 7x24 jam sebelum jadwal keberangkatan KA.
"Jangan menukarkan tiket dengan boarding pass terlalu mepet, karena kemungkinan antrean, sehingga menjadi tergesa-gesa, bahkan bisa ketinggalan KA," pesan Supriyanto.
Pihaknya juga meminta jangan datang ke stasiun terlalu mepet waktunya, karena kondisi jalan raya sedang padat dan cenderung macet.
"Pastikan tanggal dan jam keberangkatan KA yang ada di tiket anda, jangan salah," tambah Supriyanto
Pihaknya berkomitmen memberikan pelayanan yang terbaik kepada pengguna jasa KA, serta tetap mengutamakan keselamatan dan keamanan penumpang dan perjalanan kereta. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018