Surabaya (Antaranews Jatim) -  Pimpinan Daerah Muhamamdiyah Kota Surabaya menyiapkan sekitar 92 lokasi di 31 kecamatan di Kota Pahlawan untuk pelaksanaan shalat Idul Fitri pada Jumat (15/6).
     
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surabaya Makhsun Jayadi, di Surabaya, Kamis, mengatakan pelaksanaan sholat Idul Fitri dilaksanakan baik di lapangan, jalan maupun halaman masjid.
     
"Hari Jumat pelaksanaan Idul Fitri kami mengajak Warga Surabaya mari berbondong-bondong bersama keluarga mengikuti pelaksanaan shalat," katanya.
     
Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga mengimbau kepada warga Kota Surabaya, khususnya Muhamamdiyah agar tetap menjalankan ibadah shalat Jumat sebagaimana mestinya.
     
Adapun lokasi shalat Idul Fitri di antaranya berada di Jalan Pahlawan dengan khatib Prof. Dr. H. Syarif Imam Hidayat (dosen UPN Surabaya), Lapangan Gelora 10 Nopember dengan khatib Drs. K.H. Dawam Sholeh (Pengasuh Pesantren Al-Islah Karang Asem/Majelis Tarjih PDM Lamongan).
     
Lapangan Hokky dengan khatib Drs. Rahmat Sholahuddin, M.Pd.I (Dosen Pasca Sarjana Umsida), Lapangan olahraga Bangunsari dengan khatib Drs Ach. Basuki MA (Korps Mubaligh Muhammadiyah PDM Surabaya), Halaman JX Ahmad Yani dengan khatib Drs. M. Alamil Huda, M.Pd.I (Korps Mubaligh Muhammadiyah PWM Jawa Timur) dan di halaman SMA Muhammadiyah dengan khatib H. Chusnul Chuluk, S.Pd. 
     
Sekretaris PDM Surabaya M, Arif An menambahkan dalam memaknai Idul Fitri, hendaknya umat Islam tetap menjaga keutamaan bulan pada bulan puasa Ramadhan, seperti komitmen keislaman dalam menegakkan ajaran Islam secara keseluruhan dan sebenar-benarnya.
     
"Ibadah yang dilakukan selama Ini dalam rangka lebih peduli dan lebih peka pada nilai-nilai keagamaan, di antaranya merasa terusik dan terpanggil bila ada yang menodai ajaran Islam," ujarnya.
     
Selain itu, lanjut dia, diharapkan bulan Ramadhan ini hendaknya menjadi ruang pendidikan memahami Islam yang rahmatan lil alamin, Islam yang sejuk, Islam yang damai. 
     
"Islam yang merangkul dan bukan memukul. Islam yang bukan Teroris " kata Arif An yang juga Ketua Karang Taruna Kota Surabaya.
     
Selain itu, lanjut dia, komitmen sosial, komitmen kebangsaan dan kepekaan sosial di dalam puasa Ramadhan harus dimunculkan. Umat Islam harus tolong menolong, serta memberikan pendidikan layak bagi fakir miskin dan yatim-piatu. 
     
Begitu juga kepekaan umat dalam politik khususnya jelang Pilkada Jawa Timur dan tahun politik 2019 untuk memilih pemimpin yang peduli umat dan pemimpin yang faham persoalan umat. Pemimpin yang selalu menjaga keutuhan dan harmonisnya NKRI. 
     
Berdasarkan maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan 1 Syawal atau Hari Raya Idul Fitri 2018 jatuh pada Jumat, 15 Juni 2018. Penetapan Idul Fitri 2018 itu merujuk hasil perhitungan astronomi atau hisab yang dipedomani Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.
     
Berdasarkan hisab hakiki wujudul hilal, Ijtimak jelang Syawal 1439 H terjadi pada hari Kamis Kliwon 14 Juni 2018 pukul 02:45:53 WIB. Tinggi bulan pada saat terbenam Matahari di Yogyakarta (f= -07°48¢ LS dan l= 110°21¢BT)= +07°35’20” (Hilal sudah wujud).
     
Dalam menentukan Idul Fitri, 1 Ramadan hingga Idul Adha, Muhammadiyah menggunakan metode dengan perhitungan ilmu astronomi atau falak. Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah merupakan lembaga dalam Muhammadiyah yang membidangi perhitungan astronomi penanggalan hari besar keagamaan Islam. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018