Bojonegoro (Antaranews Jatim) - Tim Ahli "Smart Teaching" dari Yayasan Adi Luhung Yogyakarta Aji Syafa mengatakan inti dari sebuah proses belajar mengajar adalah transfer ilmu dengan tujuan akhir ilmu yang ditransfer dari guru bisa diterima murid.

"Kemampuan guru menciptakan ruang belajar yang efektif menentukan sejauh mana pelajaran bisa diserap murid dengan baik," kata dia dalam pelatihan Guru Inovatif dan Kreatif yang diselenggarakan ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) di Bojonegoro, Minggu.

Dalam kegiatan pelatihan selama dua hari diikuti 1.320 guru se-kabupaten Bojonegoro yang terbagi dalam tiga kelompok berdasarkan jenjang dari taman kanak-kanak (TK), sekolah dasar (SD), dan sekolah menengah pertama (SMP).

"Hari ini saya menyampaikan materi "joyful learning" untuk jenjang guru TK," ucapnya.

Dalam pelatihan tersebut, para guru diajari tentang metode pembelajaran berkualitas, dengan proses belajar yang menyenangkan bagi para siswa. Antara lain peserta dilatih bernyanyi, membuat permainan untuk kelas yang jenuh, dan memahi psikogis siswa saat belajar.

Menurut Aji, metode tersebut perlu dilakukan secara terus menerus untuk mengembangkan kualitas guru yang inovatif dan kreatif. "Di sini lah pentingnya manajemen atau pengelolaan kelas," tandasnya.

Pejabat Bupati Bojonegoro Suprianto, saat membuka acara, menyampaikan apresiasi kepada EMCL atas kepeduliannya terhadap dunia pendidikan.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada EMCL yang terus berkolaborasi dengan dinas pendidikan (disdik) dalam menyelenggarakan pelatihan bagi guru.

Ia mengharapkan pelatihan ini mampu mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan para guru dalam upaya memberikan kontribusi yang nyata bagi peningkatan kualitas pendidikan.

Menurut dia, APBD daerahnya tertinggi nomor dua se-Jawa Timur, salah satunya berkat kontribusi dari industri migas, tapi suatu saat cadangan minyak daerahnya akan habis.

"Oleh karenanya guru-guru berperan penting untuk mencetak generasi bangsa yg dapat terus memajukan Kabupaten Bojonegoro," ucapnya.

Perwakilan EMCL Beta Wicaksono menyampaikan bahwa dalam menyelenggarakan pelatihan ini mendapat dukungan moril dari berbagai pihak.

"Pilar pendidikan kita fokuskan ke pengembangan guru, karena kami yakin, jika gurunya berkualitas, maka menghasilkan pendidikan yang berkualitas pula," katanya. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018