Pamekasan (Antaranews Jatim) - Perwakilan tokoh ulama dari Pulau Jawa dan Pulau Madura mendoakan Calon Gubernur Jatim Syaifullah Yusuf (Gus Ipul) menang pada pilkada serentak yang akan digelar 27 Juni 2018, karena calon nomor urut 2 ini dinilai amanah dan memiliki program bagus terkait pemerataan pembangunan di Madura.
"Doa dari para ulama itu seusai acara haul akbar almarhum RKH Abdul Hamid bin Itsbat di Pondok Pesantren Al-Hamidy Banyuanyar Timur, Pamekasan kemarin," katanya.
Dalam rilis yang disampaikan kepada Antara di Pamekasan, Senin malam, dijelaskan, para tokoh ulama yang memberikan doa khusus kepada dirinya itu, diantaranya KH Kholil As`ad Samsul Arifin (Ponpes Walisongo, Situbondo), Habib Ubaidilah Al-Habsy (Surabaya), KH Zaini Zuhri (Ponpes Nurul Jadid Paiton, Probolinggo), hingga KH Abdussalam Mujib (Ponpes Al Khozini, Sidoarjo).
Kemudian, RKH Muhammad Samsul Arifin (Pondok Pesantren Darul Ulum Banyuanyar Barat, Pamekasan) dan RKH Muhammad Rofi Boidzowi (Pengasuh Pesantren Al Hamidy) sebagai tuan rumah.
Usai haul yang diisi beragam doa bergiliran dari pengasuh pesantren, Gus Ipul lantas diajak KH Kholil Asad untuk masuk ke dalam kamar RKH Muhammad Rofii Baidzowi. Di dalam kamar itu sejumlah Kiai karismatik juga telah menunggu diantaranya KH Zaini Zuhri.
Di kamar itu, Gus Ipul yang merupakan calon yang diusung mayoritas ulama ini mendapatkan doa khusus agar selalu istikhomah dan bisa memimpin Jawa Timur dengan lebih baik lagi.
"Saya menjadi seperti ini karena selalu dibimbing dan didoakan para Kiai. Doa para Kiai selalu menyertai," kata Gus Ipul usai mendapatkan doa dari para ulama sepuh.
Dalam kesempatan ini, Gus Ipul juga mengatakan bahwa menghadiri haul di pesantren Al Hamidy, Banyuanyar, Pamekasan, bukan saat itu saja.
Setiap tahun, keponakkan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini selalu datang untuk mengikuti haul bersama belasan ribu jamaah di pesantren yang terletak sekitar 10 kilometer kearah utara Kota Pamekasan itu.
Gus Ipul mengatakan bahwa haul para ulama adalah salah satu acara yang rutin ia datangi tiap tahunnya dan bukan hanya pada waktu mau mencalonkan diri sebagai Gubernur Jatim.
"Majelis Haul itu sekaligus sebagai instrumen pemersatu bangsa. Kami selalu rutin datang ke berbagai haul sebagai salah satu bentuk dukungan acara ini," ujarnya, menjelaskan.
"Termasuk untuk haul di Lembaga Pesantren Islam Al Hamidy. Almarhum Kiai Abdul Hamid adalah guru serta ulama yang menjadi panutan hingga kini," ujarnya, menambahkan.
Ia takjub dengan jumlah jemaah yang tiap tahunnya meningkat. Tak kurang, sekitar puluhan ribu jamaah dari dalam dan luar Pamekasan hadir di acara ini.
"Kedatangan para jamaah yang meningkat tiap tahunnya menandakan betapa mulianya almarhum Kiai Abdul Hamid. Tentu, ini bisa sekaligus menjadi contoh bagi para jemaah," tuturnya.
Gus Ipul menjelaskan, acara haul tak hanya diisi dengan acara doa serta tausyah.
Pilkada Jawa Timur yang akan digelar 27 Juni 2018 diikuti oleh dua pasangan calon, yakni pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistianto Dardak dengan nomor urut 1 dan pasangan Syaifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno Putri (Mbak Puti) dengan nomor urut 2. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Doa dari para ulama itu seusai acara haul akbar almarhum RKH Abdul Hamid bin Itsbat di Pondok Pesantren Al-Hamidy Banyuanyar Timur, Pamekasan kemarin," katanya.
Dalam rilis yang disampaikan kepada Antara di Pamekasan, Senin malam, dijelaskan, para tokoh ulama yang memberikan doa khusus kepada dirinya itu, diantaranya KH Kholil As`ad Samsul Arifin (Ponpes Walisongo, Situbondo), Habib Ubaidilah Al-Habsy (Surabaya), KH Zaini Zuhri (Ponpes Nurul Jadid Paiton, Probolinggo), hingga KH Abdussalam Mujib (Ponpes Al Khozini, Sidoarjo).
Kemudian, RKH Muhammad Samsul Arifin (Pondok Pesantren Darul Ulum Banyuanyar Barat, Pamekasan) dan RKH Muhammad Rofi Boidzowi (Pengasuh Pesantren Al Hamidy) sebagai tuan rumah.
Usai haul yang diisi beragam doa bergiliran dari pengasuh pesantren, Gus Ipul lantas diajak KH Kholil Asad untuk masuk ke dalam kamar RKH Muhammad Rofii Baidzowi. Di dalam kamar itu sejumlah Kiai karismatik juga telah menunggu diantaranya KH Zaini Zuhri.
Di kamar itu, Gus Ipul yang merupakan calon yang diusung mayoritas ulama ini mendapatkan doa khusus agar selalu istikhomah dan bisa memimpin Jawa Timur dengan lebih baik lagi.
"Saya menjadi seperti ini karena selalu dibimbing dan didoakan para Kiai. Doa para Kiai selalu menyertai," kata Gus Ipul usai mendapatkan doa dari para ulama sepuh.
Dalam kesempatan ini, Gus Ipul juga mengatakan bahwa menghadiri haul di pesantren Al Hamidy, Banyuanyar, Pamekasan, bukan saat itu saja.
Setiap tahun, keponakkan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini selalu datang untuk mengikuti haul bersama belasan ribu jamaah di pesantren yang terletak sekitar 10 kilometer kearah utara Kota Pamekasan itu.
Gus Ipul mengatakan bahwa haul para ulama adalah salah satu acara yang rutin ia datangi tiap tahunnya dan bukan hanya pada waktu mau mencalonkan diri sebagai Gubernur Jatim.
"Majelis Haul itu sekaligus sebagai instrumen pemersatu bangsa. Kami selalu rutin datang ke berbagai haul sebagai salah satu bentuk dukungan acara ini," ujarnya, menjelaskan.
"Termasuk untuk haul di Lembaga Pesantren Islam Al Hamidy. Almarhum Kiai Abdul Hamid adalah guru serta ulama yang menjadi panutan hingga kini," ujarnya, menambahkan.
Ia takjub dengan jumlah jemaah yang tiap tahunnya meningkat. Tak kurang, sekitar puluhan ribu jamaah dari dalam dan luar Pamekasan hadir di acara ini.
"Kedatangan para jamaah yang meningkat tiap tahunnya menandakan betapa mulianya almarhum Kiai Abdul Hamid. Tentu, ini bisa sekaligus menjadi contoh bagi para jemaah," tuturnya.
Gus Ipul menjelaskan, acara haul tak hanya diisi dengan acara doa serta tausyah.
Pilkada Jawa Timur yang akan digelar 27 Juni 2018 diikuti oleh dua pasangan calon, yakni pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistianto Dardak dengan nomor urut 1 dan pasangan Syaifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno Putri (Mbak Puti) dengan nomor urut 2. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018