Surabaya (Antaranews Jatim) - Gerakan Persaudaraan Pemuda Keadilan (Gema Keadilan) Kota Surabaya mendeklarasikan Arek Surabaya anti-minuman keras dana anti-terorisme sebagai bentuk cinta Tanah Air dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Ketua Gema Keadilan Surabaya Sony Sulaksono, di Surabaya, Minggu, mengatakan deklarasi damai Arek Suroboyo Anti Miras dan Terorisme yang digelar di salah satu mal di Surabaya pada Sabtu (2/6) malam merupakan tekad pemuda-pemudi Surabaya untuk memegang teguh dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dan setia kepada NKRI.
"Itu harus dimulai dari diri sendiri, keluarga serta lingkungan masyarakat," katanya.
Menurut dia, Pemuda-Pemudi Surabaya siap memerangi peredaran minuman keras dan tegas menolak segala bentuk terorisme. Selain itu, lanjut dia, siap berperan aktif memberikan informasi bila mengetahui dan menemukan peredaran minuman keras dan tindakan terorisme kepada pihak yang berwenang.
"Pemuda-pemudi mendukung sosialisasi dan kampanye kepada keluarga, tetangga, masyarakat tentang bahaya minuman keras dan terorisme. Selain itu, kami mengajak masyarakat Surabaya bersama-sama memerangi minuman keras dan terorisme," katanya.
Selain deklarasi damai, lanjut dia, pihaknya juga menyelenggarakan kegiatan lomba akustik religi yang diikuti 13 grup yang berasal dari sekolah dan universitas di Kota Surabaya. "Tiap grup diwajibkan membawakan dua lagu," katanya.
Adapun yang menjadi indikator penilian oleh juri adalah tampilan, keserasian gerak, aransemen, artikulasi, penguasaan panggung, tingkat percaya diri, gestur tubuh dan lainnya.
Anggota Komisi D Bidang Kesra DPRD Surabaya Reni Astuti mengapresiasi lomba band akustik religi serta deklarasi yang digelar Gema Keadilan Kota Surabaya.
"Bicara dan mendengar Gema Keadilan selalu identik dengan spirit, semangat yang dimiliki anak muda. Lomba ini wujud seni sebagai olah rasa dan karsa manusia. Dengan rasa dan karsa kita bisa lebih mencintai Kota Surabaya," kata Reni.
Politisi PKS ini menyampaikan posisinya di Komisi D DPRD yang membidangi pendidikan, kesehatan, termasuk di dalamnya ada pemuda dan bidang olahraga. Menurutnya, Pemkot Surabaya memberi kesempatan besar serta fasilitas untuk pemuda-pemudi dan semua warga kota melakukan aktivitas positif.
Apa yang dilakukan Gema Keadilan ini, lanjut dia, merupakan kegiatan positif untuk menunjukkan dan lebih meningkatkan rasa cinta Tanah Air, cinta NKRI.
"Ada semangat menolak minuman keras dan tolak terorisme untuk perkuat persatuan kita," katanya.
Menurut Reni, semangat menjauhi minuman keras, menolak semua kekerasan dan aksi teror yang belum lama ini terjadi di Surabaya merupakan modal penting menjaga persatuan.
"Warga Surabaya tetap bersatu dewasa dan bijak menyikapi kekerasan," kata Wakil Ketua Fraksi PKS DPRD Surabaya ini. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Ketua Gema Keadilan Surabaya Sony Sulaksono, di Surabaya, Minggu, mengatakan deklarasi damai Arek Suroboyo Anti Miras dan Terorisme yang digelar di salah satu mal di Surabaya pada Sabtu (2/6) malam merupakan tekad pemuda-pemudi Surabaya untuk memegang teguh dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dan setia kepada NKRI.
"Itu harus dimulai dari diri sendiri, keluarga serta lingkungan masyarakat," katanya.
Menurut dia, Pemuda-Pemudi Surabaya siap memerangi peredaran minuman keras dan tegas menolak segala bentuk terorisme. Selain itu, lanjut dia, siap berperan aktif memberikan informasi bila mengetahui dan menemukan peredaran minuman keras dan tindakan terorisme kepada pihak yang berwenang.
"Pemuda-pemudi mendukung sosialisasi dan kampanye kepada keluarga, tetangga, masyarakat tentang bahaya minuman keras dan terorisme. Selain itu, kami mengajak masyarakat Surabaya bersama-sama memerangi minuman keras dan terorisme," katanya.
Selain deklarasi damai, lanjut dia, pihaknya juga menyelenggarakan kegiatan lomba akustik religi yang diikuti 13 grup yang berasal dari sekolah dan universitas di Kota Surabaya. "Tiap grup diwajibkan membawakan dua lagu," katanya.
Adapun yang menjadi indikator penilian oleh juri adalah tampilan, keserasian gerak, aransemen, artikulasi, penguasaan panggung, tingkat percaya diri, gestur tubuh dan lainnya.
Anggota Komisi D Bidang Kesra DPRD Surabaya Reni Astuti mengapresiasi lomba band akustik religi serta deklarasi yang digelar Gema Keadilan Kota Surabaya.
"Bicara dan mendengar Gema Keadilan selalu identik dengan spirit, semangat yang dimiliki anak muda. Lomba ini wujud seni sebagai olah rasa dan karsa manusia. Dengan rasa dan karsa kita bisa lebih mencintai Kota Surabaya," kata Reni.
Politisi PKS ini menyampaikan posisinya di Komisi D DPRD yang membidangi pendidikan, kesehatan, termasuk di dalamnya ada pemuda dan bidang olahraga. Menurutnya, Pemkot Surabaya memberi kesempatan besar serta fasilitas untuk pemuda-pemudi dan semua warga kota melakukan aktivitas positif.
Apa yang dilakukan Gema Keadilan ini, lanjut dia, merupakan kegiatan positif untuk menunjukkan dan lebih meningkatkan rasa cinta Tanah Air, cinta NKRI.
"Ada semangat menolak minuman keras dan tolak terorisme untuk perkuat persatuan kita," katanya.
Menurut Reni, semangat menjauhi minuman keras, menolak semua kekerasan dan aksi teror yang belum lama ini terjadi di Surabaya merupakan modal penting menjaga persatuan.
"Warga Surabaya tetap bersatu dewasa dan bijak menyikapi kekerasan," kata Wakil Ketua Fraksi PKS DPRD Surabaya ini. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018