Yogyakarta  (Antara) - Gunung Merapi yang berada di perbatasan DIY dan Jawa Tengah meletus dua kali dalam waktu yang hampir berdekatan pada Jumat malam dengan selang waktu sekitar 30 menit. 

Berdasarkan informasi dari twitter resmi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), letusan terjadi pukul 20.24 WIB yang diikuti dengan letusan berikutnya pada pukul 21.00 WIB.

 Letusan awal memiliki amplitudo maksimum 64 milimeter dengan tinggi kolom letusan 2.500 meter dari puncak yang terjadi selama 1,5 menit. Letusan mengarah ke timur laut, teramati dari pos pengamatan Jrakah.

 Sedangkan letusan susulan terjadi pada pukul 21.00 WIB dengan amplitudo maksimum 29 milimeter yang terjadi selama 56 detik dengan kolom letusan tegak setinggi 1.000 meter dari puncak, seperti teramati dari pos pengamatan Babadan.

 "Masyarakat diharapkan menyiapkan diri terhadap terjadinya hujan abu," tulis twitter BPPTKG.

 Sebelumnya, pada Jumat pagi pukul 08.20 WIB juga terjadi letusan yang berlangsung selama dua menit dengan tinggi kolom letusan sekitar 6.000 meter dari puncak.

  Letusan yang terjadi hari ini, berselang sekitar tujuh hari sejak letusan terakhir Merapi yang terjadi pada 24 Mei. 
BPPTKG menyebut, adanya indikasi proses magmatis yang mempengaruhi terjadinya letusan Gunung Merapi pada Jumat pagi terlihat dari munculnya gempa vulkano tektonik (VT) sebanyak lima kali sepanjang Kamis (31/5).

 Berdasarkan sumber gempa VT tersebut, dapat diketahui bahwa magma berada di kedalaman sekitar tiga kilometer sehingga ekstrusi magma ke permukaan membutuhkan waktu.

 Saat ini, Gunung Merapi masih berada dalam status waspada atau level II.  (*)

 

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018