Paris (Antara/Reuters) - Juara Grand Slam dua kali Victoria Azarenka tersingkir dari putaran pertama Prancis Terbuka akibat kalah 5-7, 5-7 dari Katerina Siniakova pada Senin, memainkan turnamen kelimanya tahun ini setelah melakukan perjuangan di jalur hukum terkait putranya.

Petenis Belarus itu kembali ke ajang tenis pada Juni tahun lalu, menyusul kelahiran putranya pada 2016 namun kemudian kembali menepikan kariernya ketika ia bertarung dengan mantan kekasihnya di jalur hukum. Hakim di Kalifornia memutuskan bahwa putranya Leo semestinya tidak meninggalkan negara bagian sampai kekisruhan ini diselesaikan.

Setelah kalah pada set pertama, Azarenka memperlihatkan tanda-tanda kebangkitan, memenangi pertarungan sengit di baseline untuk menyamakan kedudukan 2-2. Namun ia tidak mampu membangun momentum bahkan ketika lawannya yang berasal dari Ceko itu kehilangan ketenangannya akibat protes terkait "line call."

Mantan petenis peringkat satu dunia Azarenka mengalami hal yang berat saat kembali ke lapangan tanah liat Eropa, kalah pada putaran kedua Madrid Terbuka sebelum tersingkir di putaran pertama di Roma. Ia saat ini menghuni peringkat ke-84 dunia.

Pertarungan hukum yang berlangsung berbulan-bulan perihal putranya Leo merupakan distraksi yang menyakitkan bagi Azarenka, dan petenis 28 tahun itu mengatakan dirinya tidak sabar untuk kembali ke Paris.

"Ah Paris, kita saling mencintai satu sama lain, kan?" cuitnya pada awal bulan ini.

Pada surat terbuka yang diunggah ke media sosial tahun lalu, Azarenka mengatakan semestinya tidak seorang pun harus memutuskan antara anak dan karier mereka.

Azarenka menjuarai Australia Terbuka pada 2012 dan 2013. Penampilan terbaiknya di Roland Garros adalah pada 2013 ketika ia kalah di semifinal dari petenis Rusia Maria Sharapova. Ia telah mengatakan ia akan bermain di Wimbledon tahun lalu. (*)

Pewarta: Supervisor

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018