Surabaya (Antaranews Jatim) - Petroliam Nasional Berhad (Petronas) akan menggenjot produksi minyak di Lapangan Bukit Tua Wilayah Kerja (WK) Ketapang pada tahun ini untuk bisa melampui target produksi 15.000 barel per hari.

"Target tersebut ditetapkan pemerintah Indonesia melalui SKK Migas," kata Senior Manager Corporate Affairs & Administration PC Muriah, Andiono Setiawan, di Surabaya, Jumat.

Andiono optimitistis dengan pengembangan produksi, Petronas yang merupakan salah satu perusahaan asal Malaysia itu bisa mempertahankan produksi dari lapangan Bukit Tua WK Ketapang. Hal itu didasarkan kinerja sejak Mei 2015 saat pertama kali mengalirkan minyak bumi sesuai dengan target.

"Sejak awal produksi  tahun 2015, produksi yang dihasilkan terbilang bagus, sekitar 18.000 barel per hari atau di atas target yang ditetapkan oleh Pemerintah saat itu sebanyak 16.000 barel per hari. Karena ada?penurunan alamiah, kini target pemerintah 15.000 bph. Kendati demikian, saya berharap bisa mencapai sekitar 16.000 bph," katanya.

Ia mengatakan bahwa pengembangan berpeluang menambah produksi gas dari Lapangan Bukit Tua sebab saat ini produksi gas berkisar 30 mmscfd?yang dialirkan ke Pembangkitan Jawa Bali (PJB) melalui Petrogas Jatim Utama (PJU). Dengan pengembangan ini, diharapkan ada kenaikan produksi gas sekitar 15 mmscfd atau menjadi 45 mmscfd.

"Pihak kami terus berkomitmen mendukung penyediaan listrik oleh PJB. Keandalan listrik sangat penting agar pertumbuhan ekonomi di Wilayah Jawa Timur bisa dijaga bahkan ditingkatkan," katanya.

Sejak mengerjakan WK Ketapang, kegiatan operasi Petronas menunjukkan kinerja yang sangat positif, bahkan ada tujuh struktur atau sumur (well) yang telah dibor di lokasi itu.

Hasilnya, kemudian dialirkan melalui pipa dasar laut sepanjang 110 km dari anjungan lepas pantai (platform) ke fasilitas penerimaan darat atau onshore receiving facilities (ORF) yang berada di Kawasan Industri Maspion (KIM), Kecamatan Manyar, Gresik dengan total kapasitas penampungan 70 million standard cubic feet per day (mmscfd).

Selain itu, juga melalui FPSO?atau "floating production storage and offloading" di atas kapal terapung Ratu Nusantara yang digunakan untuk mengambil minyak di lautan sekaligus memprosesnya menjadi minyak jadi dan langsung dialirkan ke negara melalui Pertamina.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018