Jember (Antaranews Jatim) - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengajak mahasiswa Universitas Jember (Unej) menjadi petani yang sukses zaman now untuk mewujudkan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia.

"Saya tekankan bahwa peran mahasiswa sebagai generasi muda sangat penting dalam memajukan pertanian berbasis teknologi sehingga Indonesia menjadi lumbung pangan dunia," katanya dalam siaran pers yang diterima Antara di Jember, Kamis.

Amran yang didampingi oleh Kepala Staf Angkatan Darat (Aster Kasad) Mayjen TNI Supartodi memberikan kuliah umum kepada ribuan mahasiswa Unej dengan tema "Indonesia Menuju Lumbung Pangan Dunia 2045" yang digelar di Gedung Soetardjo Unej, Rabu (23/5).

Pada kuliah umum itu, Amran menceritakan pengalamannya selama menjadi bagian Kabinet Kerja sejak 2014 yang salah satunya mengenai terobosan yang dilakukan dan capaiannya seperti merombak regulasi terkait pengadaan karena mekanisme tender membuat bantuan sarana produksi kepada petani menjadi mubazir.

"Anggaran keluar Januari, empat bulan tender. Selesai panen, baru traktor diterima petani, sehingga sia-sia," katanya.

Hal tersebut mendorongnya menemui Presiden Joko Widodo dan meminta regulasi pengadaan barang/jasa diubah, serta mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) yang bertujuan penyimpangan dapat dihindari dan anggaran tidak diselewengkan, sehingga Kementan berhasil memperoleh penghargaan anti-gratifikasi.

Terobosan lain yang dilakukan yakni meningkatkan alokasi anggaran untuk petani langsung, sehingga konsekuensinya anggaran seminar, peresmian, pengadaan, dan uang perjalanan dinas alokasinya dicabut.

Amran juga mendorong peneliti pertanian lebih giat melakukan riset dan berinovasi, sehingga pemerintah dapat memajukan pertanian nasional, serta meningkatkan kesejahteraan petani.

Kementan yang dipimpin Amran juga memaksimalkan lahan menganggur, seperti tadah hujan yang bertujuan meningkatkan produksi dalam negeri serta merealisasikan visi Lumbung Pangan Dunia 2045.

"Yang bisa mengubah pertanian adalah ide baru untuk memberikan perubahan dengan menggunakan teknologi baru, ini tugasnya dosen dan mahasiswa. Jangan takut dengan kegagalan karena kunci untuk sukses yaitu belajar minimal 10 jam perhari, disiplin, jujur, bekerja dan berdoa," ujarnya.

Ia berharap mahasiswa mampu merawat, bahkan meningkatkan program-program pertanian sehingga mampu menjaga negara Indonesia di bidang kedaulatan pangan, sehingga harus belajar dengan giat dan mengadakan penelitian-penelitian yang dapat melahirkan penemuan-penemuan baru untuk menyempurnakan pertanian dari generasi ke generasi.

Sementara Rektor Universitas Jember Moh Hasan berharap Kementerian Pertanian konsisten melakukan modernisasi pertanian, memaksimalkan lahan suboptimal, dan upaya-upaya lainnya karena pangan akan menjadi persoalan besar saat pemerintah tidak bisa memenuhi kebutuhan penduduknya.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018