Surabaya (Antaranews Jatim) - Pertamina Marketing Operation Region V yang membawahi wilayah Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara menyampaikan bahwa kenaikan produk bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite sebesar Rp350 adalah tidak benar.

"Kabar pertalite naik adalah hoaks dan sangat tidak benar," ujar General Manager Pertamina Marketing Operation Region V Ibnu Chouldum usai bertemu Gubernur Jatim Soekarwo di Kantor Gubernur Jatim di Surabaya, Selasa.

Beberapa hari ini beredar kabar, khususnya di media sosial bahwa terjadi kenaikan harga BBM jenis pertalite dari Rp7.800 per liter, menjadi Rp8.150 per liternya.

Pihaknya mengaku tidak semudah itu menaikkan harga produk BBM jenis apapun karena harus berdasarkan instruksi dari Pemerintah Pusat, mengingat Pertamina merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Kalau ada persoalan harga, kami tidak menaikkan sendirian, sebab kami adalah BUMN dan harus lapor ke pemerintah," ucapnya.

Sementara itu, menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 1439 Hijriyah, Pertamina MOR V juga memprediksi tidak ada kenaikan harga karena semua sudah diatur, khususnya semua jenis produk BBM, termasuk harga elpiji.

"Jangan sampai ada kenaikan, bahkan jika ada isu kelangkaan BBM sekalipun, kami akan turun langsung dan melakukan operasi pasar. Tapi, sebelum diisukan maka akan kami banjir dulu," katanya.

Pertamina, kata dia, juga menjamin stok BBM yang aman, bahkan dari Jatim mampu membantu stok untuk sejumlah daerah, seperti di Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.

Kendati demikian, pihaknya meminta partisipasi masyarakat untuk memperlancar penyaluran BBM, termasuk melaporkan apabila ada kendala atau hambatan yang ditemui di lapangan melalui pusat layanan Pertamina 1-500-000 atau ke posko satgas MOR V di 031-8492400. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018