Pamekasan (Antaranews Jatim) - Jumlah korban meninggal dunia akibat keracunan massal di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur yang terjadi pada 12 Mei 2018 kini bertambah dari sebelumnya satu orang menjadi dua orang. 

Korban keracunan terakhir yang meninggal dunia bernama Marsun (40) warga Dusun Betes Barat, Desa Ponjanan Timur, Kecamatan Batumarmar, Pamekasan. Sebelumnya korban meninggal dunia bernama Muati (55) asal Dusun Sokon, dari desa dan kecamatan yang sama.

"Sampai saat ini belum ada langkah penanganan dari instansi terkait, baik dari Dinas Kesehatan

(Dinkes) Pemkab Pamekasan ataupun dari Polres Pamekasan meski korban meninggal dunia sudah mencapai dua orang," kata keluarga korban Agus Salim di Pamekasan, Senin pagi.

Kedua korban keracunan massal ini meninggal dunia di RSUD Dr Slamet Martodirjo Pamekasan, dan tergolong paling parah diantara ratusan orang yang mengalami keracunan massal kala itu.

Kasus keracunan massal di Pamekasan itu terjadi pada sebuah acara imtihan di Lembaga Pendidikan Islam (LPI) Nurul Jadid, Desa Ponjanan Timur, Kecamatan Batumarmar Sabtu (12/5).

Tercatat sebanyak 318 orang mengalami keracunan massal kala itu, setelah makan nasi bungkus yang diberikan panitia di acara imtihan tersebut.

Kasus keracunan massal ini membuat Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan, menetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB).

Penetapan status KLB itu dilakukan karena kasus tersebut membutuhkan penanganan khusus dengan jumlah korban yang tidak sedikit, yakni mencapai 318 orang.

Warga yang menjadi korban keracunan massal akibat makanan nasi bungkus yang diberikan panitia kepada para undangan itu, dari berbagai kelompok usia, yakni mulai balita, remaja, pemuda dan orang tua.

Awalnya, jumlah korban keracunan hanya sebanyak 150 orang, tetapi hingga Minggu (13/5) malam sekitar pukul 23.00 WIB, korban keracunan sudah tercatat mencapai 318 orang.

Dari jumlah itu, sebanyak 250 orang dirawat di RSUD Waru, Pamekasan, sedangkan siswanya di tiga puskesmas berbeda di wilayah utara Pamekasan, yakni Waru, Pasean dan Puskesmas Batumarmar, Pamekasan.

Para pasien terpaksa banyak yang dirawat di lorong-lorong rumah sakit, karena daya tampung tidak mencukupi. Sementara, pasien yang tergolong parah dirujuk ke RSUD Dr Slamet Martodirjo, Pamekasan, termasuk pasien yang meninggal dunia, Jumat (18/5) pagi, yakni Muati.

Kepala Dinkes Pamekasan Ismail Bey menyatakan, pihaknya belum melakukan tindakan apapun karena masih menunggu hasil uji lab dari Surabaya. (*)

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018