Jakarta (Antaranews Jatim) - Calon Gubernur Khofifah Indar Parawasa mengapresiasi dukungan para kiai pengurus Pondok Pesantren se-Madura yang sepakat menerbitkan fatwa untuk mendukung pencalonannya dalam Pilgub Jatim 2018.

Khofifah Indar Parawansa dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu, mengapresiasi dukungan ratusan kyai asal Madura tersebut untuk bertarung dalam kontestasi Pilgub Jatim.

"Kalau bukan karena kesamaan visi dan misi untuk Jawa Timur, saya yakin para kyai tidak akan memberikan dukungan kepada kami. Mereka juga ingin Jawa Timur lebih maju lagi," katanya.

Menurut dia, dukungan ini merupakan buah dari komunikasi yang intensif yang dilakukannya dengan para kyai Madura.

Dukungan para kyai asal Madura tersebut diharapkan akan semakin memperkuat basis dukungan Khofifah-Emil dari kalangan pesantren dan ulama di Jawa Timur. 

Sebelumnya para kyai asal Probolinggo, Gresik, Malang, Banyuwangi, Jombang, Mojokerto, Situbondo, dan beberapa wilayah lainnya di Jawa Timur ramai-ramai menyatakan mendukung Khofifah - Emil.

Tercatat kini Pengurus Pondok Pesantren se-Madura sepakat mendukung pasangan Calon Gubernur Khofifah Indar Parawasa - Emil Dardak dalam Pilgub Jatim 2018.

Ratusan kyai Madura, Jawa Timur, itu sepakat bulat mendukung Khofifah - Emil dengan pertimbangan karena dianggap lebih kompeten dan profesional memimpin Jawa Timur 5 tahun mendatang dibandingkan pasangan calon lain.

Dukungan tersebut disampaikan dalam bentuk fatwa yang ditandatangani langsung seluruh pengurus pondok pesantren se-Madura di Pondok Pesantren At Taroqqi, Sampang, Sabtu (19/5). Adapun dukungan dibacakan Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur KH Ahmad Shiddiq.

"Menyeru dan memfatwakan fardhu 'ain kepada seluruh masyarakat Jawa Timur untuk memilih paslon Khofifah Indar Parawansa - Emil Elestianto Dardak dalam Pilgub Jatim 2018," tulis fatwa bernomor 1/SFMM/V/2018 tersebut.

Diterangkan, sejumlah alasan yang mendasari dikeluarkannya fatwa tersebut yakni Khofifah - Emil dinilai memiliki persyaratan untuk mewujudkan Jawa Timur Maju, Adil, dan Makmur.

"Keduanya jujur, dapat dipercaya, dan punya program yang jelas. Baik dari segi gagasan, wawasan, maupun perencanaannya. Terhadap persyaratan tersebut keberadaannya lebih baik dari paslon lain," bunyi fatwa tersebut. 

Fatwa tersebut juga merujuk sejumlah dalil dari beberapa kitab antara lain, kitab al-Bujairimi 'alal Khotib dan kitab as-Sunanlul Kubro lil Iman Baihaqi yang menerangkan bahwa "Barang siapa yang memilih seorang pemimpin di antara yang dipimpinnya adalah orang-orang muslim dia tahu bahwa ada orang lain yang tidak dia pilih lebih baik dari yang dia pilih maka sungguh dia berkhianat kepada Allah, Rasul-Nya, dan kepada orang-orang mukmin".

Ratusan kyai Madura berharap seruan dan Fatwa ini menjadi panduan bagi masyarakat Jawa Timur dalam menghadapi Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2018 sehingga tidak sampai salah memilih pemimpin. (*)

Pewarta: Hanni Supandi

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018