Sampang (Antaranews Jatim) - Polres Sampang, Jawa Timur mulai mengusut kasus dugaan penyelewengan dana Bantuan Siswa Miskin (BSM) dan Program Indonesia Pintar (PIP) di SMAN 1 Banyuates, Sampang.

Menurut Kasat Reskrim Polres Sampang AKP Hery Kusnanto di Sampang, Sabtu, pengusutan kasus dugaan penyelewengan bantuan siswa miskin dan bantuan Program Indonesia Pintar itu, atas laporan siswa penerima bantuan yang disampaikan ke Mapolres Sampang, beberapa hari lalu.

"Atas laporan itu, kami tindaklanjuti dengan memeriksa sejumlah pihak yang diduga terlibat dalam kasus ini," ujar Hery.

Ia menjelaskan kasus ini ditangani khusus oleh tim Penyidik Unit III Tipikor Polres Sampang.

"Di antara para pihak yang telah kami periksa adalah petugas operator PIP dan BSM di SMA Negeri I Banyuates, Sampang," ucap Hery.

Menurutnya, pemeriksaan pada petugas operator PIP dan BSM itu sebagai tindak lanjut atas pemeriksaan yang dilakukan tim penyidik Polres Sampang sebelumnya.

"Sebelum memeriksa petugas operator ini, penyidik terlebih dahulu meminta keterangan pada para pelapor," katanya.

Selain petugas operator PIP dan BSM, tim penyidik Polres Sampang juga memeriksa sejumlah guru di SMA Negeri I Banyuates Sampang, Madura, termasuk kepala sekolah.

Kasus dugaan penyelewengan BSM dan PIP di SMA Negeri 1 Banyuates, Sampang itu terungkap setelah para siswa yang menerima bantuan berunjuk rasa mendesak kepala SMA itu menyerahkan bantuan tersebut.

Terlapor dalam kasus itu adalah Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Banyuates, Sampang, yakni Sugeng Harinanto, karena tidak pernah mencairkan bantuan BSM dan PIP yang menjadi hak siswa. (*)

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018