Probolinggo (Antaranews Jatim) - Calon Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menyiapkan program madrasah diniyah (Madin) Plus yang nantinya akan memaksimalkan bantuan operasional sekolah daerah (bosda) dan beasiswa untuk guru madin.
"Sekolah formal harus dilengkapi dengan madin untuk melahirkan alumni yang bukan hanya paham ilmu, namun juga kuat agamanya," kata Gus Ipul saat berkunjung di Pondok Pesantren Nurul Hasyimi di Kabupaten Probolinggo, Rabu.
Dengan memaksimalkan lembaga pendidikan tersebut, Gus Ipul juga berharap Jawa Timur dapat mewujudkan progam wajin belajar 12 tahun dan pihaknya ingin lembaga pendidikan yang negeri berkembang, sedangkan yang swasta terus dijaga, sehingga keduanya harus bersinergi.
"Khusus untuk sekolah menengah atas (SMA) yang menjadi kewenangangan pemerintah Provinsi, saya bersama mbak Puti berkomitmen untuk menggratiskan jenjang itu, sehingga Pemrov Jatim akan mengalokasikan anggaran Rp1,4 triliun untuk pendidikan," tuturnya.
Menurutnya salah satu titipan kiai adalah untuk meningkatkan pendidikan di Jawa Timur, sehingga hal itu juga menjadi komitmen pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur nomor urut 2.
Saat berada di pesantren itu, gelombang dukungan kiai kharismatik di Jawa Timur untuk pasangan Saifullah Yusuf - Puti Guntur Soekarno semkian solid karena tiga pesantren besar di Kacamatan Paiton, Probolinggo menjadi barisan penguat pendukung kandidat nomor urut dua itu.
Ketiga pesantren tersebut yakni Ponpes Nurul Qodim di Desa Kalikajar, Ponpes Nurul Jadid di Desa Karanganyar, dan Ponpes Nurul Hasyimi di Desa Randutatah.
Di Pesantren Nurul Hasyimi, Gus Ipul bertemu dengan pengasuh dari ketiga ponpes tersebut yakni Kiai Zuhri, KH Hafizul Hakim Noer, dan KH Muzamil, serta hadir pula ribuan guru madrasah diniyah (madin) yang tergabung dalam Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Jawa Timur.
Sementara di Pesantren Nurul Hasyimi, KH Hafidzul Hakim Noer menjelaskan pilihan ulama untuk mencalonkan Gus Ipul sebagai kandidat Gubernur adalah final, sehingga sebagai seorang santri sudah selaiknya menjalankan arahan ulama.
"Pondok Lirboyo, Sidogiri, Langitan, dan pondok besar lainnya sudah satu suara untuk mencalonkan Gus Ipul, sehingga tidak ada alasan lain bagi kita untuk tidak mentaati perintah ulama," kata Gus Hafid yang juga salah satu pengasuh Ponpes Nurul Qodim itu. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Sekolah formal harus dilengkapi dengan madin untuk melahirkan alumni yang bukan hanya paham ilmu, namun juga kuat agamanya," kata Gus Ipul saat berkunjung di Pondok Pesantren Nurul Hasyimi di Kabupaten Probolinggo, Rabu.
Dengan memaksimalkan lembaga pendidikan tersebut, Gus Ipul juga berharap Jawa Timur dapat mewujudkan progam wajin belajar 12 tahun dan pihaknya ingin lembaga pendidikan yang negeri berkembang, sedangkan yang swasta terus dijaga, sehingga keduanya harus bersinergi.
"Khusus untuk sekolah menengah atas (SMA) yang menjadi kewenangangan pemerintah Provinsi, saya bersama mbak Puti berkomitmen untuk menggratiskan jenjang itu, sehingga Pemrov Jatim akan mengalokasikan anggaran Rp1,4 triliun untuk pendidikan," tuturnya.
Menurutnya salah satu titipan kiai adalah untuk meningkatkan pendidikan di Jawa Timur, sehingga hal itu juga menjadi komitmen pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur nomor urut 2.
Saat berada di pesantren itu, gelombang dukungan kiai kharismatik di Jawa Timur untuk pasangan Saifullah Yusuf - Puti Guntur Soekarno semkian solid karena tiga pesantren besar di Kacamatan Paiton, Probolinggo menjadi barisan penguat pendukung kandidat nomor urut dua itu.
Ketiga pesantren tersebut yakni Ponpes Nurul Qodim di Desa Kalikajar, Ponpes Nurul Jadid di Desa Karanganyar, dan Ponpes Nurul Hasyimi di Desa Randutatah.
Di Pesantren Nurul Hasyimi, Gus Ipul bertemu dengan pengasuh dari ketiga ponpes tersebut yakni Kiai Zuhri, KH Hafizul Hakim Noer, dan KH Muzamil, serta hadir pula ribuan guru madrasah diniyah (madin) yang tergabung dalam Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Jawa Timur.
Sementara di Pesantren Nurul Hasyimi, KH Hafidzul Hakim Noer menjelaskan pilihan ulama untuk mencalonkan Gus Ipul sebagai kandidat Gubernur adalah final, sehingga sebagai seorang santri sudah selaiknya menjalankan arahan ulama.
"Pondok Lirboyo, Sidogiri, Langitan, dan pondok besar lainnya sudah satu suara untuk mencalonkan Gus Ipul, sehingga tidak ada alasan lain bagi kita untuk tidak mentaati perintah ulama," kata Gus Hafid yang juga salah satu pengasuh Ponpes Nurul Qodim itu. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018