Surabaya (Antaranews Jatim) - Terduga teroris yang tewasl saat meledakan bom di Polrestabes Surabaya Tri Murtiono diketahui pernah menceramahi warga sekitar tempat tinggalnya di Tambak Medokan Ayu, Rungkut, Kota Surabaya.
"Pagi sebelum kejadian sekitar pukul 06.00 WIB, saya diceramahi pada saat mengantar galon air isi ulang ke rumahnya," kata salah seorang warga setempat, Kasidah saat ditemui di areal sekitar rumah pelaku, Selasa.
Menurut dia, pihaknya sudah bertemu dua kali dengan pelaku pada saat mengirim air galon isi ulang ke rumahnya. Kebetulan Kasidah mempunyai toko kelontong yang menjual air galon isi ulang.
"Sudah dua kali saya mengantar air galon isi ulang. Tapi pada saat mengantar saya tidak boleh masuk ke dalam rumahnya. Saya diminta di depan pagar depan rumahnya," ujar pria setengah baya ini.
Saat ditanya diceramahi apa saja, Kasidah mengaku seputar sikap yang harus dilakukan umat manusia di dunia dan akhirat. "Intinya hidup itu pasrahkan kepada Allah SWT," katanya.
Pada saat diceramahi, Kasidah hanya menyimak apa yang diomongkan Tri Murtiono. Namun hal itu tidak berlangsung lama karena tugasnya hanya mengantar air galon isi ulang pesanannya.
"Saya pamit pulang karena sudah siang dan ada yang harus saya kerjakan lagi," katanya.
Ketua RT 8 Tambak Medokan Ayu, Suwito sebelumnya mengatakan pihaknya tidak menduga kalau tetangganya merupakan pelaku peledakan bom di Mapolrestabes Surabaya pada Senin (14/5).
"Orangnya biasa-biasa saja. Selama ini tidak ada kecurigaan bahwa mereka sebagai pelaku," katanya.
Meski demikian, lanjut dia, dalam kesehariannya salah satu pelaku peledakan bom bunuh diri, Tri Murtiono yang bekerja sebagai pembuat teralis dari alumunium kurang berinteraksi dengan warga sekitar.
"Kurang interaksi dengan warga sehingga kesannya tertutup," katanya.
Tri Murtiono (bapak), Tri Ernawati (ibu), MDA (anak pertama), MDS (anak kedua) dan AA (anak ketiga) secara bersamaan meledakkan bom bunuh diri di depan pintu masuk kantor Polrestabes Surabaya pada Senin (14/5).
Dari kejadian tersebut, bapak, ibu dan dua anaknya meninggal dunia, sementara satu anaknya AA berhasil diselamatkan petugas kepolisian. (*)
Video Oleh Abdul Hakim
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Pagi sebelum kejadian sekitar pukul 06.00 WIB, saya diceramahi pada saat mengantar galon air isi ulang ke rumahnya," kata salah seorang warga setempat, Kasidah saat ditemui di areal sekitar rumah pelaku, Selasa.
Menurut dia, pihaknya sudah bertemu dua kali dengan pelaku pada saat mengirim air galon isi ulang ke rumahnya. Kebetulan Kasidah mempunyai toko kelontong yang menjual air galon isi ulang.
"Sudah dua kali saya mengantar air galon isi ulang. Tapi pada saat mengantar saya tidak boleh masuk ke dalam rumahnya. Saya diminta di depan pagar depan rumahnya," ujar pria setengah baya ini.
Saat ditanya diceramahi apa saja, Kasidah mengaku seputar sikap yang harus dilakukan umat manusia di dunia dan akhirat. "Intinya hidup itu pasrahkan kepada Allah SWT," katanya.
Pada saat diceramahi, Kasidah hanya menyimak apa yang diomongkan Tri Murtiono. Namun hal itu tidak berlangsung lama karena tugasnya hanya mengantar air galon isi ulang pesanannya.
"Saya pamit pulang karena sudah siang dan ada yang harus saya kerjakan lagi," katanya.
Ketua RT 8 Tambak Medokan Ayu, Suwito sebelumnya mengatakan pihaknya tidak menduga kalau tetangganya merupakan pelaku peledakan bom di Mapolrestabes Surabaya pada Senin (14/5).
"Orangnya biasa-biasa saja. Selama ini tidak ada kecurigaan bahwa mereka sebagai pelaku," katanya.
Meski demikian, lanjut dia, dalam kesehariannya salah satu pelaku peledakan bom bunuh diri, Tri Murtiono yang bekerja sebagai pembuat teralis dari alumunium kurang berinteraksi dengan warga sekitar.
"Kurang interaksi dengan warga sehingga kesannya tertutup," katanya.
Tri Murtiono (bapak), Tri Ernawati (ibu), MDA (anak pertama), MDS (anak kedua) dan AA (anak ketiga) secara bersamaan meledakkan bom bunuh diri di depan pintu masuk kantor Polrestabes Surabaya pada Senin (14/5).
Dari kejadian tersebut, bapak, ibu dan dua anaknya meninggal dunia, sementara satu anaknya AA berhasil diselamatkan petugas kepolisian. (*)
Video Oleh Abdul Hakim
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018