Madiun (Antaranews Jatim) - Ratusan warga Kota Madiun, Jawa Timur, yang mengatasnamakan Komunitas Madiun Cinta Damai menggelar aksi damai di kawasan selatan Alun-Alun Kota Madiun untuk mendoakan para korban meninggal dan luka akibat bom yang terjadi di Surabaya, Minggu.
Aksi damai yang digelar pada Minggu malam pukul 19.30 WIB hingga 21.00 WIB tersebut diikuti oleh berbagai elemen dan ormas warga Kota Madiun, di antaranya Forum Kerukunan Antarumat Beragama (FKUB), komunitas umat gereja, Banser, PSH Tunas Muda Winongo, perwakilan Kodim Madiun, Polres Madiun Kota, dan Pemkot Madiun.
"Kegiatan ini sebagai bentuk keprihatinan warga Kota Madiun terhadap peristwa yang terjadi di Mako Brimob dan Surabaya. Sekaligus wujud belasungkawa terhadap para korban meninggal dunia dari dua kejadian tersebut," ujar Kapolres Madiun Kota AKBP Nasrun Pasaribu kepada wartawan di lokasi.
Menurut dia, aksi tersebut merupakan spontanitas sebagai sesama warga negara Indonesia yang merasa sebangsa dan setanah air.
"Ini merupakan aksi spontanitas warga. Dalam aksi itu warga menyalakan lilin, menyanyikan lagu Indonesia Raya, membagikan bunga, dan berdoa bersama," kata Kapolres.
Ketua Panitia kegiatan doa bersama Eka Hartono mengatakan selain sebagai ungkapan belasungkawa untuk para korban, kegiatan tersebut juga sebagai bentuk dukungan kepada Polri.
"Kami dari berbagai kalangan, berkumpul untuk berbelasungkawa dan mendukung Polri. Kami memberikan dukungan kepada TNI dan Polri untuk melaksanakan tugasnya menegakkan keamanan NKRI. Jangan dan tidak boleh takut dengan teroris," ungkap Eka.
Ia mewakili warga Kota Madiun sangat prihatin dengan dua peristiwa berurutan yang memilukan hati. Yakni di mako Brimob Depok, Jawa Barat, dan Surabaya yang menimbulkan banyak korban jiwa dan luka.
Karena itu, melalui aksi tersebut, Komunitas Madiun Cinta Damai ingin menyerukan dan mengingatkan bahwa warga Kota Madiun cinta damai dan setia menjaga NKRI. Di Madiun, warga dapat hidup berdampingan antarumat beragama, suku, dan berbagai golongan lainnya.
Sementara, dalam aksi damai tersebut diwarnai berbagai kegiatan. Di antaranya penandatanganan spanduk ungkapan turut berduka cita dan doa bersama dengan menyalakan lilin yang dipimpin oleh perwakilan tokoh masing-masing agama.
Selain itu, peserta aksi juga mengajak para pengguna jalan yang melintas di kawasan selatan Alun-Alun Kota Madiun untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya bersama-sama dan membagikan bunga serta pita hitam sebagai wujud keprihatinan dan dukungan pada gerakan tidak takut terhadap teroris.
Aksi damai tersebut berjalan lancar dan mendapat pengamanan ketat dari anggota Polres Madiun Kota, Kodim Madiun, dan Satpol PP Kota Madiun. (*)
Video Oleh Louis Rika
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Aksi damai yang digelar pada Minggu malam pukul 19.30 WIB hingga 21.00 WIB tersebut diikuti oleh berbagai elemen dan ormas warga Kota Madiun, di antaranya Forum Kerukunan Antarumat Beragama (FKUB), komunitas umat gereja, Banser, PSH Tunas Muda Winongo, perwakilan Kodim Madiun, Polres Madiun Kota, dan Pemkot Madiun.
"Kegiatan ini sebagai bentuk keprihatinan warga Kota Madiun terhadap peristwa yang terjadi di Mako Brimob dan Surabaya. Sekaligus wujud belasungkawa terhadap para korban meninggal dunia dari dua kejadian tersebut," ujar Kapolres Madiun Kota AKBP Nasrun Pasaribu kepada wartawan di lokasi.
Menurut dia, aksi tersebut merupakan spontanitas sebagai sesama warga negara Indonesia yang merasa sebangsa dan setanah air.
"Ini merupakan aksi spontanitas warga. Dalam aksi itu warga menyalakan lilin, menyanyikan lagu Indonesia Raya, membagikan bunga, dan berdoa bersama," kata Kapolres.
Ketua Panitia kegiatan doa bersama Eka Hartono mengatakan selain sebagai ungkapan belasungkawa untuk para korban, kegiatan tersebut juga sebagai bentuk dukungan kepada Polri.
"Kami dari berbagai kalangan, berkumpul untuk berbelasungkawa dan mendukung Polri. Kami memberikan dukungan kepada TNI dan Polri untuk melaksanakan tugasnya menegakkan keamanan NKRI. Jangan dan tidak boleh takut dengan teroris," ungkap Eka.
Ia mewakili warga Kota Madiun sangat prihatin dengan dua peristiwa berurutan yang memilukan hati. Yakni di mako Brimob Depok, Jawa Barat, dan Surabaya yang menimbulkan banyak korban jiwa dan luka.
Karena itu, melalui aksi tersebut, Komunitas Madiun Cinta Damai ingin menyerukan dan mengingatkan bahwa warga Kota Madiun cinta damai dan setia menjaga NKRI. Di Madiun, warga dapat hidup berdampingan antarumat beragama, suku, dan berbagai golongan lainnya.
Sementara, dalam aksi damai tersebut diwarnai berbagai kegiatan. Di antaranya penandatanganan spanduk ungkapan turut berduka cita dan doa bersama dengan menyalakan lilin yang dipimpin oleh perwakilan tokoh masing-masing agama.
Selain itu, peserta aksi juga mengajak para pengguna jalan yang melintas di kawasan selatan Alun-Alun Kota Madiun untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya bersama-sama dan membagikan bunga serta pita hitam sebagai wujud keprihatinan dan dukungan pada gerakan tidak takut terhadap teroris.
Aksi damai tersebut berjalan lancar dan mendapat pengamanan ketat dari anggota Polres Madiun Kota, Kodim Madiun, dan Satpol PP Kota Madiun. (*)
Video Oleh Louis Rika
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018