Jember (Antaranews Jatim) - Tujuh negara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI) memaparkan upaya penanganan kemiskinan di masing-masing negara setempat dalam kegiatan lanjutan konferensi internasional yang digelar di FISIP Universitas Jember (Unej), Jawa Timur, Jumat.

Kegiatan seminar internasional itu digelar FISIP Unej bekerja sama dengan Kementerian Sosial dan Committee for Economic & Commercial Cooperation (COMCEC) menyelenggarakan konferensi internasional yang membahas pengembangan Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu (SLRT) atau "Single Windows System" (SWS) untuk perlindungan sosial dan pengurangan kemiskinan di negara-negara Islam.

"Ada tiga tema besar dalam konferensi internasional itu yakni pengelolaan integrasi data untuk perlindungan sosial dan mengurangi angka kemiskinan, kedua yakni advokasi kebijakan dalam pemberdayaan, dan ketiga yakni perlindungan sosial dan pengurangan kemiskinan dalam perspektif nasional dan lokal," kata Ketua Panitia Konferensi Internasioal Pairan di Jember.

Konferensi internasional pengembangan "Single Windows System" untuk perlindungan sosial dan pengurangan kemiskinan di negara Islam tersebut dihadiri tujuh negara yakni Azerbaijan, Brunei Darussalam, Malaysia, Turki, Pakistan, Bangladesh, Filipina, dan tuan rumah Indonesia.

Menurut dia, kegiatan itu sangat strategis bagi FISIP Unej karena dapat membangun strategi penanggulangan kemiskinan secara global dengan program SLRT untuk menemukan model strategi tersebut.

"Konferensi itu juga berkontribusi dalam memberikan pengalaman implementasi SLRT terbaik di negara konferensi, sehingga bisa dirumuskan model penanganan kemiskinan di masing-masing negara," katanya.

Untuk memperkuat temuan konferensi internasional itu, lanjut dia, juga dilakukan studi lapangan untuk melihat pelaksanaan Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu di Indonesia dan membangun konsorsium perguruan tinggi terutama pada program studi ilmu kesejahteraan sosial yang bertujuan untuk membentuk embrio jurnal internasional.

Sementara Dekan FISIP Unej Dr Ardiyanto mengatakan konferensi internasional itu terkait penanganan masalah sosial di negara Islam, sehingga diharapkan dapat bermanfaat bagi mahasiswa untuk desiminasi pengetahuan.

"Hasil diskusi para peserta dari tujuh negara anggota OKI dapat menambah pengetahuan, wawasan, pengalaman, dan pembelajaran sukses tentang penanganan kemiskinan di negara tersebut," tuturnya.

Selain itu, berbagi pengalaman negara-negara Islam itu dapat digunakan di lapangan untuk mengatasi kemiskinan yang ada di Indonesia, namun tetap ada kearifan lokal untuk menangani persoalan kemiskinan di masing-masing daerah.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018