Sidoarjo (Antaranews Jatim) - Ratusan anak-anak yang tergabung dalam taman pendidikan Quran (TPQ) Masjid At Taqwa Taman, Sidoarjo, Jatim, mengikuti kegiatan "Taklim Kids" sebagai upaya meningkatkan ketaqwaan menjelang bulan Ramadhan tahun 2018.

Pemateri kegiatan Achmad Firdaus Assabil di Sidoarjo, Jumat mengatakan, kegiatan ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan ketaqwaan anak menjelang bulan suci Ramadhan.

"Tema yang diambil pada kegiatan ini yaitu `Bunda, Kasih Sayangmu Sepanjang Massa` dalam artian saat ini masih banyak anak-anak yang maksimal dalam membalas kasih sayang orang tua," katanya di sela kegiata.

Ia mengemukakan, semua manusia bisa ada di dunia ini karena adanya bunda sebagai orang tua, sehingga bisa lahir anak-anak mereka ke dunia ini.

"Sebagai contoh, seorang ibu yang mengandung anaknya selama sembilan bulan bukanlah hal yang mudah karena penuh dengan tantangan dan juga cobaan yang harus dilalui setiap harinya," katanya siswa sekolah di Surabaya ini.

Dirinya mengatakan, setelah sembilan bulan mengandung, seorang ibu juga harus berjuang dan bahkan harus mempertaruhkan nyawa mereka saat proses kelahiran.

"Untuk itu, tidak seharusnya seorang anak itu berani kepada orang tua, atau bahkan berani membantah orang tua, terutama kepada bunda mereka," ujarnya.

Khusus untuk menyambut bulan Ramadhan ini, kata dia, harus dipersiapkan dengan sebaik-baiknya salah satunya dengan membahagiakan orang tua.

"Kami berharap, teman-teman yang ada di TPQ setelah melalui kegiatan ini bisa lebih maksimal lagi dalam membahagiakan orang tua mereka, salah satunya dengan patuh dan tidak `ngambek` kepada orang tua," ucapnya.

Ia menjelaskan, di sela kegiatan ini juga diwarnai dengan aksi doa bersama yaitu mendoakan KH Soleh Qosim selaku pengasuh Pondok Pesantren Bahauddin Al-Ismailiyah Ngelom Taman Sidoarjo yang telah wafat pada Kamis (10/5).

"KH Sholeh Qosim adalah alim ulama dari Sidoarjo yang telah berjuang demi bangsa dan negara dan saat ini telah wafat," katanya.

Ia menjelaskan, jika dulu KH Sholeh Qosim berjuang dengan mengangkat senjata, menggunakan fisik untuk melawan penjajah, maka saat ini bisa berjuang dengan cara lainnya.

"Salah satunya berjuang dengan menggunakan ilmu melalui lomba-lomba dalam rangka menaikkan derajat dan tidak lagi dipandang rendah," ujarnya.(*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018