Surabaya (Antaranews Jatim) - Perhumas (Persatuan Hubungan Masyarakat) Surabaya berharap dapat menghilangkan kerja pencitraan dari suatu humas seiring dengan dilantiknya pengurus Perhumas Surabaya di Surabaya, Sabtu.
"Humas bukan hanya sekedar lembaga pencitraan, humas ini sebenarnya membangun hubungan masyarakat. Ini yang akan kami kembalikan esensi humas lagi," kata Ketua Perhumas Surabaya, Suko Widodo usai pelantikan.
Pria yang juga Ketua Pusat Informasi dan Humas Universitas Airlangga Surabaya itu mengatakan Perhumas memiliki tantangan tekait sinergi antarhumas yang memiliki berbagai kepentingan. Pasalnya, anggota Perhumas berasal dari berbagai bidang humas, mulai dari instansi pendidikan, pemerintahan, hingga perusahaan.
"Perhumas memiliki tantangan soal sinergi antarlembaga di Jatim, karena ada kegiatan ke masyarakat yang tumpang tindih. Khususnya bekerja sama dengan media, apalagi ada beberapa lembaga yang belum terbuka dengan media," tuturnya.
Setelah dilantik, kepengurusan Perhumas yang baru akan melakukan riset pemikiran masyarakat terhadap humas. Sehingga bisa memenuhi kebutuhan masyarakat untuk dihubungkan ditempat personil humas bekerja.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum III Perhumas Indonesia, Boy Kelana Soebroto mengemukakan, Perhumas sudah lama berdiri, yaitu 1972. Dari tahun ke tahun, Perhumas mencoba terus berkontribusi positif pada masyarakat, bukan hanya memberikan pencitraan pada lembaganya.
"Kami juga sedang ada proyek secara nasional yang dikemas dalam `Indonesia Bicara Baik`. Perhumas dan praktisi Humas Indonesia harus turut serta membangun optimisme dan menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia adalah negara yang kuat dan bangsa yang memiliki integritas melalui gerakan ini," ujarnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Humas bukan hanya sekedar lembaga pencitraan, humas ini sebenarnya membangun hubungan masyarakat. Ini yang akan kami kembalikan esensi humas lagi," kata Ketua Perhumas Surabaya, Suko Widodo usai pelantikan.
Pria yang juga Ketua Pusat Informasi dan Humas Universitas Airlangga Surabaya itu mengatakan Perhumas memiliki tantangan tekait sinergi antarhumas yang memiliki berbagai kepentingan. Pasalnya, anggota Perhumas berasal dari berbagai bidang humas, mulai dari instansi pendidikan, pemerintahan, hingga perusahaan.
"Perhumas memiliki tantangan soal sinergi antarlembaga di Jatim, karena ada kegiatan ke masyarakat yang tumpang tindih. Khususnya bekerja sama dengan media, apalagi ada beberapa lembaga yang belum terbuka dengan media," tuturnya.
Setelah dilantik, kepengurusan Perhumas yang baru akan melakukan riset pemikiran masyarakat terhadap humas. Sehingga bisa memenuhi kebutuhan masyarakat untuk dihubungkan ditempat personil humas bekerja.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum III Perhumas Indonesia, Boy Kelana Soebroto mengemukakan, Perhumas sudah lama berdiri, yaitu 1972. Dari tahun ke tahun, Perhumas mencoba terus berkontribusi positif pada masyarakat, bukan hanya memberikan pencitraan pada lembaganya.
"Kami juga sedang ada proyek secara nasional yang dikemas dalam `Indonesia Bicara Baik`. Perhumas dan praktisi Humas Indonesia harus turut serta membangun optimisme dan menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia adalah negara yang kuat dan bangsa yang memiliki integritas melalui gerakan ini," ujarnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018