Kediri (Antaranews Jatim) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. menyalurkan kredit usaha rakyat hingga sebesar Rp6,3 triliun dengan harapkan penyaluran tersebut terus tumbuh.
"Sampai dengan saat ini Bank BNI telah menyalurkan kredit usaha rakyat sebesar Rp6,3 triliun dan untuk Jawa Timur Rp1,041 triliun (16 persen KUR nasional)," kata Head Of Consumer Retail BNI Wilayah Malang Bonnie Kusuma di Kediri, Jawa Timur, Senin.
Bonnie yang ditemui dalam acara peresmian panen raya budi daya ikan air tawar pemberdayaan pekerja migran Indonesia setelah selesai penempatan dan keluarganya di Desa Kanigoro, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri tersebut, mengatakan BNI memang berkomitmen untuk ikut membantu mengembangkan usaha rakyat.
BNI juga peduli dengan pemberdayaan migran Indonesia. Terlebih lagi saat ini, Kementerian Tenaga Kerja telah meluncurkan program pemberdayaan migran Indonesia untuk pekerja migran Indonesia (PMI). Program PMI tersebut bertujuan meningkatkan produktivitas dan kemandirian para purnamigran dan keluarga, yaitu melalui program pemberdayaan masyarakat.
Bonnie mengungkapkan Bank BNI sebagai salah satu Bank Himbara mendukung dan ikut berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan pemberdayaan. Hal tersebut sebagai salah satu bentuk nyata sinergi BUMN dan komitmen Bank BNI sebagai "agent of development", khususnya dalam penyaluran KUR bagi masyarakat.
"Di sini ada acara panen raya. Jadi, pemberdayaan ini tentunya positif, untuk itu BNI mendukung sekali kegiatan ini. Kami juga mendukung semua kegiatan PMI (pekerja migran Indonesia) sejak sebelum berangkat, pada saat di luar negeri sampai kembali ke Indonesia. Kami juga ada cabang di Singapura, Hong Kong, Korea Selatan, Tokyo," kata dia.
Selain KUR untuk masyarakat, penyaluran KUR TKI di BNI juga cukup tinggi. KUR tersebut merupakan komitmen pemerintah dalam mendorong kesejahteraan masyarakat dengan menyalurkan pinjaman melalui perbankan dengan bunga yang cukup rendah yakni tujuh persen atau setiap pinjaman per Rp1 juta, bunga per bulan hanya Rp5.800.
Dalam beberapa tahun terakhir ini, setiap tahunnya bunga KUR mengalami penurunan, sehingga diharapkan masyarakat makin berani untuk mengembangkan usahanya karena angsuran yang terjangkau.
"Untuk penyaluran KUR TKI hingga saat ini sudah mencapai 16 miliar," ujar Bonnie.
Ia juga mengingatkan agar para TKI tidak lupa menabung, sehingga ketika kembali ke Indonesia mempunyai bekal untuk berwirausaha. Diharapkan, mereka juga bisa bijak menggunakan uang yang dimiliki. Namun, jika butuh modal, BNI juga bisa memberikan bantuan modal dengan KUR untuk meluaskan usaha.
"Jangan lupa nabung, karena kembali nanti punya tabungan dan kenangan. Untuk tabungan bawa uang, tapi kenangan bawa foto sebab sering jalan-jalan di luar negeri," kata dia.
Sebelumnya, PT BNI (Persero) Tbl. telah melakukan sinergi dengan Kementerian Tenaga Kerja, dengan program rumah desmigratif yang ditujukan kepada calon TKI/TKI beserta keluarga. Saat ini, Kementerian Tenaga Kerja meluncurkan program untuk Pekerja Migran Indonesia, sedangkan BNI tetap mendukung.
Direktur Penempatan dan Pelindungan Tenaga Kerja Luar Negeri Direktorat Jenderal Bina Penta dan PKK Kementerian Ketenagakerjaan Soes Hindharno mengatakan pemerintah memang mendorong agar mantan TKI bisa berwirausaha.
"Pemerintah memang harus hadir memberikan pelatihan, sehingga tahu untuk membuat program. Kami juga sedang membuat sistem sampai ke dinas mulai dari desa, dinas, hingga pusat. Ini sekaligus sebagai upaya membuat `data base`, jadi tahu yang berangkat dan tidak," kata Soes.
Pihaknya memberikan apresiasi pada panen raya budi daya ikan air tawar PMI setelah selesai penempatan, yang dipusatkan di Desa Kanigoro, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri. Diharapkan usaha itu ke depan akan terus berkembang.
Dalam acara itu, juga dilakukan secara simbolis panen ikan lele milik peternak yang juga mantan TKI. Selain dihadiri dari jajaran Pegiat Peduli Buruh Migran, juga dari Kementerian Ketenagakerjaan, Pemerintah Kabupaten Kediri, petinggi PT BNI, dan sejumlah tamu undangan lainnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Sampai dengan saat ini Bank BNI telah menyalurkan kredit usaha rakyat sebesar Rp6,3 triliun dan untuk Jawa Timur Rp1,041 triliun (16 persen KUR nasional)," kata Head Of Consumer Retail BNI Wilayah Malang Bonnie Kusuma di Kediri, Jawa Timur, Senin.
Bonnie yang ditemui dalam acara peresmian panen raya budi daya ikan air tawar pemberdayaan pekerja migran Indonesia setelah selesai penempatan dan keluarganya di Desa Kanigoro, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri tersebut, mengatakan BNI memang berkomitmen untuk ikut membantu mengembangkan usaha rakyat.
BNI juga peduli dengan pemberdayaan migran Indonesia. Terlebih lagi saat ini, Kementerian Tenaga Kerja telah meluncurkan program pemberdayaan migran Indonesia untuk pekerja migran Indonesia (PMI). Program PMI tersebut bertujuan meningkatkan produktivitas dan kemandirian para purnamigran dan keluarga, yaitu melalui program pemberdayaan masyarakat.
Bonnie mengungkapkan Bank BNI sebagai salah satu Bank Himbara mendukung dan ikut berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan pemberdayaan. Hal tersebut sebagai salah satu bentuk nyata sinergi BUMN dan komitmen Bank BNI sebagai "agent of development", khususnya dalam penyaluran KUR bagi masyarakat.
"Di sini ada acara panen raya. Jadi, pemberdayaan ini tentunya positif, untuk itu BNI mendukung sekali kegiatan ini. Kami juga mendukung semua kegiatan PMI (pekerja migran Indonesia) sejak sebelum berangkat, pada saat di luar negeri sampai kembali ke Indonesia. Kami juga ada cabang di Singapura, Hong Kong, Korea Selatan, Tokyo," kata dia.
Selain KUR untuk masyarakat, penyaluran KUR TKI di BNI juga cukup tinggi. KUR tersebut merupakan komitmen pemerintah dalam mendorong kesejahteraan masyarakat dengan menyalurkan pinjaman melalui perbankan dengan bunga yang cukup rendah yakni tujuh persen atau setiap pinjaman per Rp1 juta, bunga per bulan hanya Rp5.800.
Dalam beberapa tahun terakhir ini, setiap tahunnya bunga KUR mengalami penurunan, sehingga diharapkan masyarakat makin berani untuk mengembangkan usahanya karena angsuran yang terjangkau.
"Untuk penyaluran KUR TKI hingga saat ini sudah mencapai 16 miliar," ujar Bonnie.
Ia juga mengingatkan agar para TKI tidak lupa menabung, sehingga ketika kembali ke Indonesia mempunyai bekal untuk berwirausaha. Diharapkan, mereka juga bisa bijak menggunakan uang yang dimiliki. Namun, jika butuh modal, BNI juga bisa memberikan bantuan modal dengan KUR untuk meluaskan usaha.
"Jangan lupa nabung, karena kembali nanti punya tabungan dan kenangan. Untuk tabungan bawa uang, tapi kenangan bawa foto sebab sering jalan-jalan di luar negeri," kata dia.
Sebelumnya, PT BNI (Persero) Tbl. telah melakukan sinergi dengan Kementerian Tenaga Kerja, dengan program rumah desmigratif yang ditujukan kepada calon TKI/TKI beserta keluarga. Saat ini, Kementerian Tenaga Kerja meluncurkan program untuk Pekerja Migran Indonesia, sedangkan BNI tetap mendukung.
Direktur Penempatan dan Pelindungan Tenaga Kerja Luar Negeri Direktorat Jenderal Bina Penta dan PKK Kementerian Ketenagakerjaan Soes Hindharno mengatakan pemerintah memang mendorong agar mantan TKI bisa berwirausaha.
"Pemerintah memang harus hadir memberikan pelatihan, sehingga tahu untuk membuat program. Kami juga sedang membuat sistem sampai ke dinas mulai dari desa, dinas, hingga pusat. Ini sekaligus sebagai upaya membuat `data base`, jadi tahu yang berangkat dan tidak," kata Soes.
Pihaknya memberikan apresiasi pada panen raya budi daya ikan air tawar PMI setelah selesai penempatan, yang dipusatkan di Desa Kanigoro, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri. Diharapkan usaha itu ke depan akan terus berkembang.
Dalam acara itu, juga dilakukan secara simbolis panen ikan lele milik peternak yang juga mantan TKI. Selain dihadiri dari jajaran Pegiat Peduli Buruh Migran, juga dari Kementerian Ketenagakerjaan, Pemerintah Kabupaten Kediri, petinggi PT BNI, dan sejumlah tamu undangan lainnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018