Tulungagung (Antaranews Jatim) - Panglima Kodam V/Brawijaya Mayjend TNI Arif Rahman meninjau langsung pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-101 di Desa Kaligentong, Tulungagung, Jawa Timur, Kamis.
Namun dikarenakan lokasi TMMD yang sulit dijangkau, Pangdam yang diiring Danrem 081/DSJ Madiun dan jajaran forkopimda terpaksa berganti operasional.
"Pangdam dan jajaran terpaksa berganti menggunakan trail agar lebih mudah menjangkau lokasi (TMMD)," kata Komandan Kodim 0807 Tulungagung, Letkol INF Wildan Bahtiar dikonfirmasi di sela kunjungan TMMD.
Sebelum sampai di titik lokasi TMMD, Dandim 0807 Tulungagung Letkol inf Wildan Bahtiar sempat memberikan paparan umum perkembangan pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa di lokasi yang sempat menjadi sengketa antara TNI AD dengan warga tersebut.
Mayjend TNI Arif Rahman mengaku cukup puas dengan kemajuan pelaksaan TMMD tersebut.
Kendati belum sepenuhnya tuntas, tahapan pelaksanaan pembangunan serta kegiata sosial yang digelar TNI di bawah Kodim 0807 sudah sesuai harapan.
"Masih ada beberapa pekerjaan yang memerlukan penyelesaian sebelum tenggat waktu penutupan program pada 3 Mei nanti," katanya.
Ia mengatakanm di Jawa Timur tahun ini TMMD di gelar di empat lokasi berbeda, yakni di Tulungagung, Nganjuk, Sidoarjo dan Jombang.
"Tadi dipaparkan sudah hampir 100 persen. Semoga nanti sebelum penutupan sudah selesai semua," ujarnya.
Pangdam mengapresiasi seluruh anggotanya dan jajaran yang telah bersinergi dengan pemerintah daerah dan warga masyarakat untuk menyukseskan program tersebut.
Sebab program TMMD yang dipilih seperti pengerasan jalan, pembangunan rumah tak layak huni milik warga, pembangunan jamban dan musolla dinilai berkenaan langsung dengan kehidupan masyarakat terutama yang tinggal di lokasi lokasi yang sulit diakses.
"Jadi selain kegiatan fisik pembangunan, nanti juga ada pekerjaan non-fisik, yaitu dalam rangka meningkatkan wawasan kebangsaan," katanya.
Pangdam mengatakan pembangunan infrastruktur dan bangunan yang dikerjakan dalam rangkaian kegiatan TMMD tersebut seluruhnya akan diserahkan kepada pemerintah daerah setempat.
TMMD di beberapa desa di wilayah Kecamatan Kalidawir menggunakan pembiayaan APBD sebagai pendanaan pendamping dengan besaran mencapai Rp1,8 miliar.
Sedangkan penggunaan anggaran tertentu untuk program TMMD di Kabupaten Nganjuk mencapai Rp4,9 miliar.
"Anggaran dari pemda digunakan untuk pembangunan jalan, MCK, mushala dan sebagainya. Sedangkan anggaran dari mabes TNI untuk biaya makan para prajurit dan mereka tinggal bersama masyarakat selama program dilaksanakan untuk meningkatkan kemanunggalan," ujarnya.
Data Kodim 0807, TMMD di Desa Kaligentong, Kecamatan Kalidawir diproyeksikan untuk peningkatan taraf hidup masyarakat desa setempat.
Beberapa proyek yang dikerjakan antara lain pengerasan jalan sepanjang 833 meter, renovasi rumah tidak layak huni (RTLH) sebanyak 10 unit sekaligus penambahan jamban, serta pembangunan sarana MCK (mandi-cuci-kakus) dengan isi empat buah bilik serta satu mushala di Desa Kresikan Kecamatan Tanggunggunung. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Namun dikarenakan lokasi TMMD yang sulit dijangkau, Pangdam yang diiring Danrem 081/DSJ Madiun dan jajaran forkopimda terpaksa berganti operasional.
"Pangdam dan jajaran terpaksa berganti menggunakan trail agar lebih mudah menjangkau lokasi (TMMD)," kata Komandan Kodim 0807 Tulungagung, Letkol INF Wildan Bahtiar dikonfirmasi di sela kunjungan TMMD.
Sebelum sampai di titik lokasi TMMD, Dandim 0807 Tulungagung Letkol inf Wildan Bahtiar sempat memberikan paparan umum perkembangan pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa di lokasi yang sempat menjadi sengketa antara TNI AD dengan warga tersebut.
Mayjend TNI Arif Rahman mengaku cukup puas dengan kemajuan pelaksaan TMMD tersebut.
Kendati belum sepenuhnya tuntas, tahapan pelaksanaan pembangunan serta kegiata sosial yang digelar TNI di bawah Kodim 0807 sudah sesuai harapan.
"Masih ada beberapa pekerjaan yang memerlukan penyelesaian sebelum tenggat waktu penutupan program pada 3 Mei nanti," katanya.
Ia mengatakanm di Jawa Timur tahun ini TMMD di gelar di empat lokasi berbeda, yakni di Tulungagung, Nganjuk, Sidoarjo dan Jombang.
"Tadi dipaparkan sudah hampir 100 persen. Semoga nanti sebelum penutupan sudah selesai semua," ujarnya.
Pangdam mengapresiasi seluruh anggotanya dan jajaran yang telah bersinergi dengan pemerintah daerah dan warga masyarakat untuk menyukseskan program tersebut.
Sebab program TMMD yang dipilih seperti pengerasan jalan, pembangunan rumah tak layak huni milik warga, pembangunan jamban dan musolla dinilai berkenaan langsung dengan kehidupan masyarakat terutama yang tinggal di lokasi lokasi yang sulit diakses.
"Jadi selain kegiatan fisik pembangunan, nanti juga ada pekerjaan non-fisik, yaitu dalam rangka meningkatkan wawasan kebangsaan," katanya.
Pangdam mengatakan pembangunan infrastruktur dan bangunan yang dikerjakan dalam rangkaian kegiatan TMMD tersebut seluruhnya akan diserahkan kepada pemerintah daerah setempat.
TMMD di beberapa desa di wilayah Kecamatan Kalidawir menggunakan pembiayaan APBD sebagai pendanaan pendamping dengan besaran mencapai Rp1,8 miliar.
Sedangkan penggunaan anggaran tertentu untuk program TMMD di Kabupaten Nganjuk mencapai Rp4,9 miliar.
"Anggaran dari pemda digunakan untuk pembangunan jalan, MCK, mushala dan sebagainya. Sedangkan anggaran dari mabes TNI untuk biaya makan para prajurit dan mereka tinggal bersama masyarakat selama program dilaksanakan untuk meningkatkan kemanunggalan," ujarnya.
Data Kodim 0807, TMMD di Desa Kaligentong, Kecamatan Kalidawir diproyeksikan untuk peningkatan taraf hidup masyarakat desa setempat.
Beberapa proyek yang dikerjakan antara lain pengerasan jalan sepanjang 833 meter, renovasi rumah tidak layak huni (RTLH) sebanyak 10 unit sekaligus penambahan jamban, serta pembangunan sarana MCK (mandi-cuci-kakus) dengan isi empat buah bilik serta satu mushala di Desa Kresikan Kecamatan Tanggunggunung. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018